Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Rekonstruksi Suami Dimutilasi di Paramasan Kalsel, Ada Adegan Nyabu!

Rekonstruksi kasus suami dimutilasi kakak beradik yang terjadi di Desa Paramasan Atas, Banjar, Kalsel. Reka adegan ulang berlangsung di halaman Satreskrim Polrers Banjar, di Martapura, Kamis (7/8/2025). (Hendra Lianor/IDN Times)
Rekonstruksi kasus suami dimutilasi kakak beradik yang terjadi di Desa Paramasan Atas, Banjar, Kalsel. Reka adegan ulang berlangsung di halaman Satreskrim Polrers Banjar, di Martapura, Kamis (7/8/2025). (Hendra Lianor/IDN Times)

Banjar, IDN Times - Kasus suami dibunuh dengan kepala terpenggal memasuki tahap rekonstruksi ulang. Sebanyak 43 adegan diperagakan dua tersangka kakak beradik Fatimah atau F (28) dan Parhan atau P (34), di halaman Satreskrim Polres Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (7/8/2025).

Korban Didi Irama atau D (25) merupakan suami F yang baru menikah selama satu bulan. Pembunuhan yang terjadi di Dusun Uman, Desa Paramasan Atas, Kabupaten Banjar pada Rabu 16 Juli 2025, ini cukup menggemparkan.

“Rekonstruksi merupakan bagian dari penyidikan, agar penyidik dapat melihat secara nyata dan runtut bagaimana kejadian berlangsung, mulai dari awal pertengkaran hingga terjadinya pembunuhan dan mutilasi,” ucap Kapolres Banjar, AKBP Fadli, kepada awak media sebelum memulai rekonstruksi.

1. Mengisap sabu-sabu sebelum cekcok

Adegan sedang mengonsumsi sabu sebelum terjadi cekcok saat rekonstruksi kasus suami dimutilasi kakak beradik yang terjadi di Desa Paramasan Atas, Banjar, Kalsel. Reka adegan ulang berlangsung di halaman Satreskrim Polrers Banjar, di Martapura, Kamis (7/8/2025). (Hendra Lianor/IDN Times)
Adegan sedang mengonsumsi sabu sebelum terjadi cekcok saat rekonstruksi kasus suami dimutilasi kakak beradik yang terjadi di Desa Paramasan Atas, Banjar, Kalsel. Reka adegan ulang berlangsung di halaman Satreskrim Polrers Banjar, di Martapura, Kamis (7/8/2025). (Hendra Lianor/IDN Times)

Kronologi awal, para tersangka, korban, dan masyarakat berangkat bekerja jalan kaki ke lokasi pendulangan emas. Di tengah perjalanan, mereka berhenti dan berpisah dari rombongan. Di situ ternyata mereka mengisap sabu-sabu.

Dari adegan rekonstruksi, tampak dua tersangka dan satu orang saksi menepi dan jongkok mengonsumsi sabu, sedangkan korban berada di samping.

Tak lama selesai nyabu, tersangka F dan korban D cekcok mulut yang bermuara dari kecemburuan D terhadap istrinya F. Korban D sempat memukul F yang saat sedang menggendong anaknya yang masih balita, hasil pernikahan dengan suami pertama. D juga mengambil secara paksa anaknya lalu dilempar ke sungai yang dangkal.

2. Tersangka F naik pitam usai anaknya dilempar ke sungai

Rekonstruksi kasus suami dimutilasi kakak beradik yang terjadi di Desa Paramasan Atas, Banjar, Kalsel. Reka adegan ulang berlangsung di halaman Satreskrim Polrers Banjar, di Martapura, Kamis (7/8/2025). (Hendra Lianor/IDN Times)
Sambil menggendong anak, tersangka F menebas lengan suaminya D, saat rekonstruksi kasus suami dimutilasi kakak beradik yang terjadi di Desa Paramasan Atas, Banjar, Kalsel. Reka adegan ulang berlangsung di halaman Satreskrim Polrers Banjar, di Martapura, Kamis (7/8/2025). (Hendra Lianor/IDN Times)

Melihat anaknya dilempar ke sungai, situasi makin memanas. F naik pitam mengambil parang di pinggangnya lalu menebaskan ke suaminya bertubi-tubi. D sempat menangkis dengan tangan hingga terluka.

"Saya emosi karena anak saya dilempar ke sungai," ucap pengakuan F saat konferensi pers beberapa waktu lalu.

Sejurus kemudian, tersangka P datang lalu menebaskan parangnya ke leher belakang D hingga tersungkur. Saat itulah P menggorok leher D hingga putus. Di sisi lain, F mengambil anaknya di sungai yang menangis, lalu kembali lagi dan menebas tangan kiri D hingga putus sambil menggendong anak.

3. Istri bunuh suami termasuk KDRT

Adegan saat tersangka P usai menebas kepala korban D dan mengangkatnya kemudian dibuang, dalam rekonstruksi kasus suami dimutilasi kakak beradik yang terjadi di Desa Paramasan Atas, Banjar, Kalsel. Reka adegan ulang berlangsung di halaman Satreskrim Polrers Banjar, di Martapura, Kamis (7/8/2025). (Hendra Lianor/IDN Times)
Adegan saat tersangka P usai menebas kepala korban D dan mengangkatnya kemudian dibuang, dalam rekonstruksi kasus suami dimutilasi kakak beradik yang terjadi di Desa Paramasan Atas, Banjar, Kalsel. Reka adegan ulang berlangsung di halaman Satreskrim Polrers Banjar, di Martapura, Kamis (7/8/2025). (Hendra Lianor/IDN Times)

Kapolres Banjar, AKBP Fadli, menyebut kasus ini menyita perhatian masyarakat karena melibatkan hubungan keluarga yang rumit dan tindakan kekerasan ekstrem.

“Ini termasuk kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Pelaku diduga gelap mata setelah mendapat perlakuan kasar dari korban,” ujar AKBP Fadli.

Polisi memastikan akan terus mendalami motif dan peran setiap pelaku untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us