Paser, IDN Times - Hari ini, tepat 7 bulan lalu, Russel (60), tokoh adat di Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, tewas setelah diserang oleh orang tak dikenal.
Serangan brutal itu terjadi kala Russel dan sejumlah warga tengah terlelap setelah berjaga semalaman di posko penolak hauling di Muara Kate, sebuah kampung kecil di ujung selatan Kaltim, jaraknya sekitar lima jam dari Balikpapan.
Selain Russel, Ansouka alias Anson (55) juga turut jadi korban serangan OTK Jumat (15/11/2024) jelang fajar itu. Beruntung, nyawa Anson masih dapat diselamatkan, meski mendapat luka sayat di bagian leher. Persis seperti yang dialami Russel.
Warga Muara Kate menduga serangan itu berkaitan erat dengan aksi penolakan terhadap aktivitas hauling batu bara melintas di jalan nasional yang mereka lakukan. Penolakan ini bukan tanpa sebab. Selain melanggar Perda, aktivitas hauling truk batu bara dari Kalsel ini sebelumnya sudah memakan korban jiwa.
Yang pertama adalah Ustaz Tedy, dia tewas setelah terlibat kecelakaan dengan truk pengangkut emas hitam di Songka, pada Mei 2024. Lima bulan berselang, Pendeta Veronika turut jadi korban. Dia tewas setelah ditabrak truk hauling yang tak kuat menanjak pada Oktober 2024.
Rentetan peristiwa tersebut akhirnya memantik aksi solidaritas warga Muara Kate. Mereka kompak mendirikan posko penolakan hauling sejak akhir Oktober 2024. Aksi mereka bukan tanpa risiko, warga kerap mendapat intimidasi dari ormas hingga preman, yang diduga orang suruhan perusahaan.