Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ria Norsan Sentil Sutarmidji Terkait Rendahnya IPM di Kalbar

3 paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar 2024 usai debat perdana. (IDN Times/KPU Kalbar).
3 paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar 2024 usai debat perdana. (IDN Times/KPU Kalbar).

Pontianak, IDN Times - Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 2, Ria Norsan, menyinggung paslon nomor urut 1, Sutarmidji, terkait pencapaian pembangunan daerah. Hal ini diungkapkan Norsan usai mengikuti Debat Perdana Pilgub Kalbar 2024 yang digelar di Qubu Resort, Rabu (23/10/2024) malam.

Sebelumnya, Sutarmidji dan Ria Norsan pernah berpasangan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar periode 2018-2023. Namun, kali ini Norsan menyentil mantan koleganya itu dengan membahas rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar yang menempati posisi 30 secara nasional.

1. Norsan sindir Sutarmidji soal IPM

Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 2, Ria Norsan dan Krisantus. (IDN Times/KPU Kalbar).
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 2, Ria Norsan dan Krisantus. (IDN Times/KPU Kalbar).

Ria Norsan menyoroti bahwa keberhasilan seorang pemimpin daerah dapat diukur dari pencapaian IPM. Saat ini, Kalbar memiliki IPM sebesar 70,47, yang menempatkan provinsi ini di peringkat 30 nasional, sekaligus terendah di Kalimantan.

"Ukuran keberhasilan seorang pemimpin itu adalah IPM. Penghargaan yang diterima hanyalah cerminan dari kinerja staf yang baik, tetapi IPM adalah indikator utama keberhasilan pembangunan," tegas Norsan.

Dia menambahkan, meskipun penghargaan-penghargaan telah diraih, pencapaian IPM menjadi penentu utama apakah pembangunan di Kalbar benar-benar berhasil atau tidak.

2. Sutarmidji beberkan alasan IPM Kalbar rendah

Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji-Didi. (IDN Times/KPU Kalbar).
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji-Didi. (IDN Times/KPU Kalbar).

Menanggapi pernyataan Norsan, Sutarmidji membela masa kepemimpinannya bersama Ria Norsan dengan membanggakan prestasi mereka dalam sistem pemerintahan. Dia juga bersyukur selama masa jabatannya, tidak ada kasus penyimpangan anggaran.

Sutarmidji mengakui bahwa salah satu tantangan dalam meningkatkan IPM Kalbar adalah sektor pendidikan, khususnya terkait rata-rata lama belajar yang masih berada di angka 7,71 tahun. Angka ini dianggapnya sebagai salah satu penyebab rendahnya IPM Kalbar.

"IPM itu diukur dari beberapa indikator, seperti harapan lama belajar, usia rata-rata lama belajar, pengeluaran, pendapatan per kapita, serta usia harapan hidup. Usia harapan hidup kita sudah di atas rata-rata nasional. Harapan lama belajar kita juga sudah lebih tinggi dari Jawa Barat," jelas Sutarmidji.

Namun, ia menggarisbawahi bahwa rata-rata lama belajar di Kalbar yang hanya 7,71 tahun masih di bawah target nasional, yang menyebabkan IPM Kalbar tertinggal dibandingkan provinsi lain.

3. Sutarmidji prioritaskan pembangunan sekolah

Debat Perdana Pilkada Kalbar 2024. (IDN Times/KPU Kalbar).
Debat Perdana Pilkada Kalbar 2024. (IDN Times/KPU Kalbar).

Dalam debat tersebut, Sutarmidji juga menegaskan bahwa salah satu program prioritasnya bersama Didi, pasangannya, adalah pembangunan sekolah untuk meningkatkan akses pendidikan. Hal ini dianggap sebagai langkah penting untuk memperbaiki IPM Kalbar.

Menurut Sutarmidji, akses pendidikan di Kalbar masih menjadi kendala utama, terutama di daerah terpencil yang sulit dijangkau. Ia juga menyebutkan, selama masa jabatannya sebagai Gubernur, pihaknya telah membangun 69 sekolah baru, namun Kalbar masih membutuhkan 200 sekolah baru untuk meningkatkan akses pendidikan.

"Sebelumnya, banyak daerah yang kurang memperhatikan akses pendidikan. Beberapa warga harus menempuh jarak tiga jam hanya untuk sampai ke sekolah. Ini yang menjadi fokus kami, dan 69 sekolah baru telah kami bangun, meski masih dibutuhkan lebih banyak lagi," pungkas Sutarmidji.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us