Ribuan Guru Honorer di Banjarmasin Belum Gajian Tiga Bulan Ini

Banjarmasin, IDN Times - Memasuki bulan ketiga tahun 2025, ribuan guru honorer di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, masih belum menerima gaji. Tercatat lebih dari 2.000 guru honorer terpaksa menunggu pencairan upah yang semestinya sudah mereka terima sejak Januari.
Besaran gaji yang mereka harapkan berkisar antara Rp800 ribu hingga Rp1,2 juta per bulan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Ahmad Baihaqi, mengakui keterlambatan ini. Menurutnya, proses pencairan gaji guru honorer masih menunggu kelengkapan berkas sebagai syarat administrasi.
"Proses pengumpulan berkas ini harus selesai dulu, baru gaji bisa dicairkan sekaligus untuk tiga bulan. Kami berharap prosesnya lancar," kata Baihaqi, saat dikonfirmasi, Selasa (12/3/2025).
1. Status guru honerer menjadi kendala

Baihaqi menjelaskan, sesuai ketentuan pemerintah pusat, istilah "guru honorer" sebenarnya sudah tidak diakui secara administratif. Namun, karena kebutuhan tenaga pendidik di lapangan, Pemerintah Kota Banjarmasin tetap mengupayakan insentif bagi para guru non-ASN tersebut.
"Honor tidak boleh lagi dialokasikan secara langsung. Karena itu, kami siasati dengan memberikan uang transport sebesar Rp800 ribu per bulan," jelasnya.
Menurut Baihaqi, untuk guru PAUD, nominal yang diterima memang tetap Rp800 ribu per bulan, sementara untuk guru SD dan SMP akan menerima Rp1,2 juta per bulan.
2. Penerbitan SPK menjadi persyaratan

Baihaqi menambahkan, pencairan gaji menunggu penerbitan Surat Perjanjian Kontrak (SPK), yang menjadi dasar hukum pembayaran. SPK itu ditargetkan rampung dalam pekan ini agar pencairan gaji guru honorer dari anggaran Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) segera terealisasi.
"SPK ini menjadi landasan bagi pembayaran gaji sejak Januari hingga Maret. Kami berharap minggu ini selesai agar segera bisa dicairkan," katanya.
Ia menyebut, saat ini ada sekitar 1.400 guru honorer yang terdaftar di Bosda Kota Banjarmasin. Namun, di luar daftar tersebut, masih banyak guru honorer lain yang juga aktif mengajar.
"Untuk satu guru saja, ada 20 lembar dokumen yang harus disiapkan dalam SPK. Bisa dibayangkan tumpukan berkas yang harus ditandatangani. Tapi kami terus upayakan percepatan," ungkap Baihaqi.
3. Harapan agar gaji segera cair

Dinas Pendidikan Banjarmasin berharap tidak ada kendala dalam proses administrasi SPK tersebut, sehingga hak para guru honorer bisa segera dibayarkan.
"Mudah-mudahan SPK segera rampung, dan gaji bisa dicairkan sesuai target waktu," harap Baihaqi.
Sebagai informasi, guru honorer yang terdaftar di Bosda akan menerima Rp1,2 juta per bulan, sedangkan guru PAUD akan mendapat Rp800 ribu per bulan.