Riwayat Demensia, Jemaah Haji asal Kalsel Hilang Sepekan di Makkah

Banjarbaru, IDN Times – Lebih dari sepekan sejak dinyatakan hilang, jemaah haji asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan, bernama Hasbullah Ihsan bin Ihsani (72) belum juga ditemukan oleh petugas haji di Arab Saudi. Hasbullah tergabung dalam Kloter 7 Embarkasi Banjarmasin dan diketahui memiliki riwayat demensia.
Hasbullah tercatat sebagai warga Jalan Sidodadi RT 6 RW 5, Kelurahan Loktabat Selatan, Kota Banjarbaru. Ia dilaporkan hilang pada Selasa, 17 Juni 2025, usai meninggalkan hotel tempat menginap sekitar pukul 03.00 waktu Arab Saudi.
“Proses pencarian terhadap seluruh jemaah yang dilaporkan hilang masih terus dilakukan, termasuk Hasbullah Ihsan dari Embarkasi Banjarmasin,” ujar Kepala Kanwil Kemenag Kalsel sekaligus Ketua PPIH Embarkasi/Debarkasi Banjarmasin, Muhammad Tambrin, Rabu (25/6/2025).
1. Kronologi hilangnya Hasbullah
Muhammad Tambrin menjelaskan, berdasarkan informasi dari Kepala Bidang Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi, Kolonel Laut Harun Arrasyid, bahwa Hasbullah meninggalkan hotel pada Selasa, (17/6/2025) sekitar pukul 03.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Hilangnya Hasbullah pertama kali dilaporkan oleh Ketua Kloter 7, H Yamani, kepada Ketua Sektor 7, kemudian diteruskan ke Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pada hari yang sama.
"Jemaah tersebut beberapa kali sempat terlepas dari kelompoknya, namun selalu ada yang mengantarkannya kembali ke kamar," ujar Tambrin.
Nahasnya, pada malam kejadian, Hasbullah keluar tanpa pengawasan keluarganya. Harun menduga Hasbullah tidak tahu arah kamar, lalu ada yang mengantarkannya ke lobi.
"Dugaan kuatnya, karena lobi hotel sepi saat itu, Hasbullah kemungkinan keluar hotel lagi. Sementara putrinya berada di Madinah," ungkap Tambrin.
2. Upaya pencarian jemaah yang hilang terus dilakukan
Ketua PPIH Embarkasi/Debarkasi Banjarmasin, Muhammad Tambrin, menjelaskan proses pencarian dilakukan oleh dua tim yang dibentuk PPIH Arab Saudi, yaitu Tim A dan Tim B. PPIH Arab Saudi juga berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Syarikah, KJRI di Jeddah, dan Konsul Haji di Jeddah.
Proses pencarian juga melibatkan petugas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah untuk menyisir setiap rumah sakit di Makkah dan Jeddah. Pihak syarikah juga telah melaporkan kasus jemaah hilang ini ke Kepolisian Makkah.
"Selain itu, penyisiran terus dilakukan dengan mendatangi setiap hotel yang sudah ditinggalkan jemaah haji Indonesia, baik karena sudah pulang ke Tanah Air maupun berpindah ke Madinah," papar Tambrin.
3. Batas waktu pencarian dan harapan keluarga
Muhammad Tambrin menjelaskan, proses pencarian terus dilakukan hingga operasional penyelenggaraan haji oleh PPIH Arab Saudi berakhir pada 12 Juli 2025.
"Jika belum ditemukan hingga batas waktu tersebut, proses pencarian akan dilanjutkan oleh Konsul Haji dan KJRI di Jeddah," ungkap Tambrin.
Tambrin bilang, PPIH Embarkasi Banjarmasin juga telah menghubungi pihak keluarga melalui anak Hasbullah untuk menyampaikan informasi bahwa pencarian masih terus dilakukan tanpa henti oleh pihak terkait.
Menurutnya, pihak keluarga menerima keadaan tersebut dan sepenuhnya menyerahkan serta mengikhlaskan kondisi Hasbullah, dengan tetap berharap dapat ditemukan dalam keadaan baik.
"Kita akan terus berusaha dan mendoakan bersama-sama mudah-mudahan Allah SWT berikan keselamatan dan perlindungan kepada jemaah haji kita yang hilang tersebut serta dimudahkan dalam pencariannya hingga ketemu," pungkas Tambrin.