Salah Paham Berujung Pengeroyokan, Personel Polda Kaltim jadi Korban

21 Okt 2021, 14:48 WIB

Ilustrasi penganiayaan (IDN Times/Sukma Shakti)

Balikpapan, IDN Times - Seorang pria berinisial HD, yang diketahui merupakan anggota Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami tindak penganiayaan yang dilakukan oleh tiga orang pria tak dikenal. Aksi tersebut terjadi saat korban bersama seorang temannya sedang duduk bersantai di salah satu kafe di Balikpapan pada Sabtu 16 Oktober 2021 lalu.

Saat itu, para pelaku tanpa alasan jelas langsung mengeroyok korban pukul 04.00 Wita.

"Awalnya mereka ini nongkrong di kafe yang sama, entah kenapa tiba-tiba korban dikeroyok begitu saja," jelas seorang saksi yang enggan menyebutkan nama.

1. Polresta Balikpapan turun tangan

Ilustrasi tersangka (IDN Times/Mardya Shakti)

Awalnya, kata saksi, ketiga pelaku terlihat seperti sedang merayakan ulang tahun. Tak lama, mereka sudah terlibat adu jotos dengan korban.

Saat dikonfirmasi Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Thirdy Hadmiarso, Rabu (20/10/2021) kemarin, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Ia mengatakan, usai mengetahui kejadian tersebut dirinya pun langsung berkoordinasi dengan Polda Kaltim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Iya (benar), seorang anggota Polri diduga dikeroyok. Kami laporkan terlebih dahulu ke Pak Kapolda," tutur Thirdy.

2. Dilarikan ke rumah sakit

Ilustrasi layanan kesehatan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Akibat aksi penganiayaan tersebut, korban pun mengalami luka lebam di bagian wajah. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Sementara itu, Thirdy bersama anggotanya melakukan pengejaran terhadap pelaku. Hasilnya, ketiga pelaku ini berhasil diringkus di saat berada di Penajam Paser Utara (PPU).

"Siangnya pelaku berhasil kami tangkap dan sedang kami periksa," ucapnya.

3. Motif masih buram

ilustrasi kriminalitas (IDN Times/Mardya Shakti)

Saat ini keterangan ketiganya sedang dalam pengembangan oleh pihak penyidik. Selama pendalaman, ketiganya hanya menyebut jika mereka hanya terlibat cekcok tetapi belum diketahui alasannya.

Mereka juga tak saling mengenal. Intinya, mereka semua awalnya sama-sama pengunjung kafe yang sedang bersantai.

"Tetapi proses hukum tetap berlanjut sesuai arahan Kapolda sesuai prosedur kami lakukan,"tutupnya.