Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pembunuhan (IDN Times/Nathan Manole)
ilustrasi pembunuhan (IDN Times/Nathan Manole)

Hulu Sungai Tengah, IDN Times - Seorang santri di Pondok Pesantren Al Hikmah, Desa Matang Ginalun, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, tewas dibunuh oleh juniornya sendiri. Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu (20/8/2025) sekitar pukul 03.00 WITA.

Korban, Muhammad Firdaus (21), adalah warga Desa Paya, Kecamatan Batang Alay Selatan, HST. Sementara itu, terduga pelaku yang juga merupakan santri di sana berinisial MN (15), warga Desa Mandingin, Kecamatan Barabai, HST. Terduga pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian.

1. Kronologi: Korban ditusuk saat tidur

Kamar ceceran darah dalam asrama nomor 4, lokasi kejadian pembunuhan. (Dok/istimewa)

Memanfaatkan waktu saat semua orang terlelap tidur, pelaku MN menyerang korban MF menggunakan senjata tajam jenis belati.

"Pelaku menusukkan senjata tajam dan mengenai bagian bawah rahang serta leher korban," ujar Kasubsi PIDM Humas Polres HST, Aiptu M. Husaini, saat dikonfirmasi pada Kamis (21/8/2025).

Kejadian ini terjadi di kamar asrama nomor 4 dari total lima kamar. Korban dan pelaku tidur di kamar yang sama, yang diisi total sekitar 11 santri.

2. Korban berteriak takbir lalu lari ke musala dan tewas

Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Mia Amalia)

Sadar diserang menggunakan senjata tajam, korban berteriak "Allahu Akbar" sambil berlari ke luar menuju musala di dalam ponpes. Teriakan korban membangunkan santri lain.

"Korban berlari menuju musala, diikuti oleh pelaku dan para saksi. Setelah korban masuk ke musala, pelaku lari ke arah luar untuk melarikan diri," jelas Aiptu Husaini.

Para saksi berupaya menolong korban, tetapi belum sempat dibawa ke rumah sakit, korban sudah meninggal dunia karena luka yang cukup parah.

3. Beredar isu pelaku korban perundungan

Ilustrasi Perundungan. IDN Times/ istimewa

Isu yang beredar menyebutkan bahwa pelaku adalah korban perundungan (bullying) dan kemudian menyimpan dendam. Melihat fakta bahwa penyerangan dilakukan oleh seorang junior terhadap seniornya, isu tersebut semakin kuat.

Meskipun terduga pelaku MN sudah diamankan oleh jajaran Polres HST, hingga kini pihak kepolisian belum mengungkapkan motif di balik kasus ini.

"Masih diselidiki, nanti akan dikabari lagi (soal motifnya)," kata Aiptu M. Husaini.

Editorial Team