Satu-satunya di Kaltim! Samarinda Jadi Lokasi Rintisan Sekolah Rakyat

Samarinda, IDN Times – Kota Samarinda menjadi satu-satunya wilayah di Kalimantan Timur yang ditunjuk untuk melaksanakan program Sekolah Rakyat. Namun, pelaksanaan di tahap awal ini masih dalam bentuk skema rintisan dan belum menggunakan bangunan permanen.
Kepala Dinas Sosial Kalimantan Timur, Andi Muhammad Ishak, menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat baru bisa dijalankan setelah mendapat persetujuan untuk pembangunan fisik.
“Sekolah rintisan dapat dimulai ketika pembangunan fisik telah disetujui. Salah satu titik pelaksanaannya sudah ditetapkan di Samarinda,” ujar Andi di Samarinda diberitakan Antara, Selasa (15/7/2025).
1. Daya tampung Sekolah Rakyat di Samarinda

Sekolah Rakyat ini menargetkan daya tampung hingga 1.000 siswa dari jenjang SD (kelas 1–6), SMP (18 kelas), hingga SMA (9 kelas). Skema rintisan ini hanya berlangsung sekali dan tidak akan diulang pada tahun-tahun berikutnya. Nantinya, seluruh siswa akan dipindahkan ke sekolah permanen.
Karena masih bersifat uji coba, pembiayaan operasional Sekolah Rakyat bersumber dari gabungan dana APBN dan APBD Provinsi Kaltim. Dana dari APBD digunakan untuk kebutuhan pelengkap seperti penambahan daya listrik dan fasilitas non-gedung, termasuk pembangunan halaman sekolah.
Agar program tepat sasaran, penerimaan siswa dilakukan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang terintegrasi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). “DTSEN merupakan data sosial ekonomi tunggal yang menyatukan DTKS dan data registrasi sosial ekonomi. Syarat utama siswa yang diterima harus tercantum dalam DTSEN,” jelas Andi.
2. Menyasar kelompok keluarga ekonomi rentan

Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa program Sekolah Rakyat benar-benar menyasar anak-anak dari keluarga miskin ekstrem dan kelompok rentan lainnya.
“Harus masuk dalam DTSEN, itu prinsip dasarnya. Semua proses harus terintegrasi,” tegasnya.
Melalui program ini, Pemprov Kaltim menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan yang berpihak pada kelompok terpinggirkan. Sekolah Rakyat diharapkan menjadi upaya konkret menutup kesenjangan akses pendidikan di wilayah Kalimantan Timur.
“Bukan hanya soal bangunan, Sekolah Rakyat menjadi simbol hadirnya negara dalam menjamin hak pendidikan bagi semua anak, khususnya di Bumi Etam,” ujarnya.
3. Pelaksanaan Sekolah Rakyat di Samarinda tertunda

Meski peluncuran resmi Sekolah Rakyat secara nasional dijadwalkan pada 14 Juli 2025, pelaksanaan di Samarinda masih tertunda karena pembangunan fisik belum rampung. Namun, berbagai persiapan seperti pendataan siswa, seleksi, dan pemeriksaan kesehatan sudah berjalan bertahap.
Tiga lokasi di Samarinda telah diusulkan sebagai tempat pelaksanaan rintisan, yakni SMA Negeri 16 Samarinda, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kaltim, serta Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kaltim.