Balikpapan, IDN Times – Konflik berkepanjangan antara warga dan aktivitas hauling batu bara oleh PT Mantimin Coal Mining (MCM) di Kalimantan Timur terus menjadi sorotan. Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Kalimantan Timur mendesak pemerintah turun tangan atas konflik yang tak kunjung usai di jalur hauling yang melintasi Kabupaten Tabalong (Kalsel) hingga Kabupaten Paser (Kaltim).
Dalam konferensi pers virtual, Selasa (18/6/2025), JATAM menilai pemerintah gagal melindungi warga Muara Kate dan Batu Kajang. Sebab selama lebih dari setahun hidup berdampingan dengan truk-truk tambang di jalan umum.
Salah satu kasus yang menjadi simbol konflik adalah pembunuhan terhadap Russell (60), tokoh warga Muara Kate penolak tambang, yang tewas usai penyerangan posko warga pada 15 November 2024. Hingga kini, pelaku pembunuhan belum juga terungkap.
“Sudah lebih dari 200 hari berlalu. Kalau Oktober nanti belum ada kejelasan, berarti negara membiarkan ini terjadi,” ujar Dinamisator JATAM Kaltim, Mareta Sari.