Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengunjungi pabrik di PT Pupuk Kaltim (PKT) Bontang Kalimantan Timur Selasa (13/8/24) (Dok. PKT)
Selain itu, ia menekankan pentingnya pengembangan ammonia sebagai sumber energi masa depan. "Ammonia sudah digunakan di beberapa negara untuk campuran dengan batu bara. Kombinasi ammonia dan teknologi carbon capture and storage akan mendukung kita mencapai energi hijau," jelasnya.
Pemerintah juga telah menetapkan alokasi volume pupuk bersubsidi tahun 2024 sebesar 9,55 juta ton, naik dari 4,7 juta ton sebelumnya. Anggaran subsidi pun meningkat sebesar Rp7,1 triliun menjadi total Rp33,78 triliun, guna memastikan penyaluran pupuk yang tepat sasaran. "Pupuk Indonesia memiliki PR untuk memastikan distribusi pupuk tepat sasaran dengan sistem digital yang sudah lengkap. Ini sesuai arahan Presiden untuk menjadikan pupuk tepat sasaran," pungkas Airlangga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengunjungi pabrik di PT Pupuk Kaltim (PKT) Bontang Kalimantan Timur Selasa (13/8/24) (Dok. PKT)
Kunjungan Airlangga ke PT Pupuk Kaltim ini turut dihadiri oleh beberapa pejabat penting, termasuk anggota DPR RI, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, serta Direktur Utama PT Pupuk Indonesia dan PT Pupuk Kaltim.