http://onelink.to/s2mwkbSamarinda, IDN Times - Menikahlah dengan pasangan yang nantinya bisa membawa kebahagiaan, bukan sebaliknya. Namun siapa sangka, dalam perjalanan waktu bisa saja pernikahan berakhir tak bahagia. Cekcok biasa terjadi dalam bahtera rumah tangga, namun tentu tak seorangpun ingin sampai terucap kata berpisah alias cerai.
Sayangnya hal tersebut tak bisa dibendung. Angka perceraian sejak empat tahun terakhir terus menanjak di Samarinda. Retaknya pernikahan dalam rumah tangga itu paling banyak disebabkan pertengkaran kedua belah pihak kemudian persoalan ekonomi.
"Per hari rata-rata pengadilan agama menerima 10 hingga 15 orang pemohon pengajuan perkara perceraian," ujar Panitera Muda Pengadilan Agama Klas IA Samarinda, Muhammad Rizal, belum lama ini.