Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio MK, menyebut ada tiga titik Jalan Nasional yang mesti diwaspadai pemudik Kaltim. (IDN Times/Erik Alfian)
Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio MK, menyebut ada tiga titik Jalan Nasional yang mesti diwaspadai pemudik Kaltim. (IDN Times/Erik Alfian)

Balikpapan, IDN Times - Meski tradisi mudik di Kalimantan Timur tidak seramai di Pulau Jawa, mobilitas masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri tetap tinggi. Selain mudik antarkota, masyarakat Kalimantan Timur juga melakukan perjalanan mudik antarprovinsi, seperti menuju Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara.

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur mencatat ada sejumlah titik rawan di jalur mudik yang perlu mendapat perhatian ekstra. Jalur yang merupakan Jalan Nasional tersebut tersebar di Kabupaten PPU, Kabupaten Paser, Kabupaten Kutim dan Kabupaten Berau.

1. Titik rawan menuju Kalsel

Saat ini BBPJN Kaltim sudah menyiapkan jembatan sementara sebagai ganti Jemabatan Sei Busui, yang ambruk karena ditabrak truk pengangkut semen. (Dok. Istimewa)

Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio MK, mengungkapkan bahwa titik rawan pertama berada di Jembatan Bailey Sei Busui, Kabupaten Paser. Jembatan ini sempat ambruk akibat ditabrak truk semen beberapa waktu lalu.

Titik ini wajib menjadi perhatian bagi pengendara dari Kaltim yang akan menuju Kalsel.

"Saat ini, meski jembatan sudah bisa dilalui dan ada jalur alternatif melalui jalan hauling, potensi kemacetan tetap ada, terutama pada jam-jam sibuk," kata Hendro.

2. Titik rawan di Kabupetan PPU

Jembatan sementara di Jalan Nasional Semoi Dua-KM 38 Samboja, tepatnya di KM 9,5, Kabupaten Kutai Kartanegara juga menjadi atensi. (Dok. BBPJN Kaltim)

Titik rawan kedua terdapat di Pelabuhan Kariangau, Balikpapan, yang diprediksi akan mengalami peningkatan volume kendaraan selama arus mudik. Selain itu, jalur Semoi, tepatnya di KM 38, juga patut diwaspadai karena adanya longsoran tanah.

Di Kabupaten PPU, ada juga ruas jalan yang selama ini jadi titik kepadatan, yakni di Pasar Sepaku. Namun Hendro menyebut, titik kepadatan di Pasar Sepaku dipastikan berkurang seiring dengan dioperasikannya jalur by pass.

"Saat ini masih pemasangan rambu dan penerangan. Dalam Waktu dekat akan dioperasikan," kata Hendro.

3. Titik rawan Wahau- Kelay

BBPJN Kaltim juga menyebut jalur Wahau-Kelay wajib diwaspadai pemudik. (IDN Times/Erik Alfian)

Sementara itu, ruas jalan Muara Wahau-Kelay juga menjadi perhatian BBPJN karena kondisi jalan yang rusak parah. Pemerintah telah merencanakan penanganan jalan ini dengan program multi-years sepanjang 25 kilometer pada periode 2025-2027, termasuk pengaspalan untuk memperlancar arus kendaraan.

"Proyek pengaspalan akan dimulai tahun ini," kata Hendro.

BBPJN Kaltim mengimbau para pemudik untuk selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas, terutama saat melintasi titik-titik rawan tersebut.

Editorial Team