Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-02 at 13.43.37.jpeg
SMP Wiyata Mandala di Balikpapan Selatan menjadi 1 dari 13 sekolah swasta yang digandeng Pemkot Balikpapan dalam SPMB tahun ini. (IDN Times/Erik Alfian)

Balikpapan, IDN Times – Sekolah swasta di Balikpapan kembali menunjukkan daya tariknya di tengah penerimaan siswa baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026. Salah satunya adalah SMP Wiyata Mandala, yang telah memenuhi seluruh kuota siswa hanya dalam dua hari masa pendaftaran.

Kepala SMP Wiyata Mandala, Nur Taufik, menyampaikan bahwa kuota yang disediakan sekolahnya telah terisi penuh sesuai dengan ketentuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan. "Untuk tahun ajaran ini kami membuka empat rombongan belajar dengan total 128 siswa. Alhamdulillah, kuota itu sudah terpenuhi hanya dalam dua hari pembukaan pendaftaran," ujar Nur Taufik saat ditemui, Rabu (2/7/2025).

1. Digratiskan pemerintah, antusiasme meningkat

Kertas pengumuman pendaftaran offline di SMP Wiyata Mandala sudah ditutup dan menyisakan jalur online. (IDN Times/Erik Alfian)

Menurutnya, antusiasme masyarakat terhadap sekolah swasta, khususnya yang digratiskan seperti Wiyata Mandala, cukup tinggi. Hal ini menjadi bentuk nyata dari pemerataan akses pendidikan di kota Balikpapan.

“Salah satu alasan utama adalah pembebasan biaya pendidikan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggratiskan uang SPP, uang pangkal, dan uang pendaftaran. Ini sangat membantu masyarakat menengah ke bawah, terutama di sekitar lingkungan sekolah kami,” jelasnya.

2. Daftar jalur offline dan online

Kepala SMP Wiyata Balikpapan, Nur Taufik. (IDN Times/Erik Alfian)

Nur Taufik menambahkan sistem pendaftaran di SMP Wiyata Mandala dilakukan melalui dua jalur, yakni offline dan online. Namun, karena tingginya peminat, pendaftaran offline sudah ditutup dan hanya menyisakan kuota untuk jalur online yang mengikuti sistem seleksi dinas.

“Hari ini banyak calon siswa yang ditolak karena kuotanya sudah penuh. Kami alihkan mereka ke pendaftaran online. Tapi tetap harus mengikuti sistem seleksi dan prosedur dari Dinas Pendidikan,” imbuhnya.

3. Sekolah swasta bukan "buangan"

SMP Wiyata Mandala di Balikpapan Selatan menjadi 1 dari 13 sekolah swasta yang digandeng Pemkot Balikpapan dalam SPMB tahun ini. (IDN Times/Erik Alfian)

Nur Taufik juga menjelaskan bahwa meskipun sekolahnya berstatus swasta, namun dengan sistem pendidikan gratis, perbedaan antara sekolah negeri dan swasta nyaris tak terlihat.

“Sebetulnya masyarakat memilih karena gratis. Kalau sekolah swasta juga digratiskan, mereka tidak keberatan. Bahkan tadi ada orang tua murid yang anaknya terlempar dari SMP negeri dan memilih mendaftar ke sini,” tuturnya.

Ia menambahkan, selain SMP Wiyata Mandala, hanya ada satu lagi sekolah swasta di Balikpapan Selatan yang memberlakukan sistem pendidikan gratis, yakni SMP Plus Nurul Khairat. “Kalau di selatan ini, yang gratis hanya kami dan Al-Khairat (Nurul Khairat). Yang lain seperti di PJHI masih berbayar. Jadi pilihan masyarakat terbatas, dan itu sebabnya kuota kami cepat penuh,” pungkasnya.

Di sisi lain, Nur Taufik juga meminta masyarak tak meragukan sistem pendidikan di sekolah swasta, atau melabeli sekolah swasta sebagai sekolah "buangan". "Image itu memang masih ada, tapi itu tidak tepat kalau menganggap sekolah swasta buangan. Faktanya banyak lulusan kami yang kemudian bisa bersaing dan masuk SMA Negeri," kata dia.

4. Gratis sekolah di 13 SMP swasta di Balikpapan

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikappan, Ganung Pratikno. (IDN Times/Erik Alfian)

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan mengambil langkah terobosan dalam pelaksanaan penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025/2026. Dalam sistem yang kini disebut Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), Disdikbud Balikpapan akan menggandeng 13 sekolah swasta untuk menampung ratusan siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri.

"Pemerintah pusat dalam peraturan menteri memungkinkan pemerintah daerah bisa menggratiskan sekolah-sekolah swasta," terang Sekretaris Disdikbud Balikpapan, Ganung Pratikno.

Ganung menyebutkan bahwa ke-13 sekolah swasta yang digandeng tersebut terdiri dari 11 SMP dan 2 Madrasah Tsanawiyah, yang akan menerima sekitar 500 hingga 600 siswa.

Untuk membiayai program ini, Pemerintah Kota Balikpapan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,2 miliar. Dana ini akan menanggung seluruh biaya pendidikan siswa yang masuk melalui jalur SPMB di sekolah-sekolah tersebut, termasuk uang gedung dan uang bulanan.

Berikut ini adalah daftar SMP swasta yang digratiskan oleh pemerintah daerah:

  1. SMP PGRI 4

  2. SMP Plus Nurul Khairat

  3. SMP Wiyata Mandala

  4. SMP PGRI 7

  5. SMP Al Ula

  6. SMPIT Asadiyah Manuntung

  7. MTs Ibnu Khaldun

  8. SMP PGRI 2

  9. SMP Sabilal Muhtadin

  10. 10. MTs Sabilal Muhtadin

  11. SMP YPI

  12. SMP Sinar Pancasila

  13. SMP Al Hasan

Editorial Team