Perkampungan di Kelurahan Baru Ilir Balikpapan Kaltim ludes habis terbakar, Kamis (17/12/2021). Foto istimewa
Ketua RT 47 Baru Ilir Tumini yang turut menjadi korban kebakaran pun ikut tinggal di lokasi pengungsian sementara. Lokasi berada di sekitar masjid dekat lokasi kebakaran.
"Posko itu ada yang di bawah (Wisma Patra) ada juga yang di sini, dan yang di sini rata-rata warga kami khususnya RT 47," ujarnya.
Sementara itu, terkait kebutuhan sendiri Tumini mengaku masih kurang, terutama untuk pasokan air bersih. Saat ini dia mengaku hanya memanfaatkan air yang ada di masjid sekitar pengungsian.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa warganya juga butuh dapur umum, "Kebutuhan semua ada, termasuk makanan berlebih, tapi kalo buat dapur umum kurang, itu kami perlu terutama untuk rebus air. Itu belum ada," ungkapnya.
Dari 260 jiwa warga RT 47, beberapa di antaranya masih berusia bayi di bawah lima tahun (balita). Tentunya beragam kebutuhan perlengkapan seperti popok dan susu bayi yang hingga kini masih kurang. Mereka pun berharap dapat segera tersalurkan ke posko mereka.
Sedangkan Warga RT 45 mengeluhkan tersendatnya distribusi bantuan masyarakat kepada para korban tertimpa bencana. Kebutuhan pokok masih banyak yang ia belum dapatkan.
"Bantuan ini kebanyakan di luar mas, jarang sampai ke dalam," keluh salah satu warga.
Diketahui, lokasi pengungsian untuk RT 45 memang terpisah masuk ke dalam gang hingga tak terlihat dari luar. Warga meminta agar distribusi bantuan juga bisa menjangkau masyarakat di RT ini.