Kukar, IDN Times - Sudah dua pekan berlalu sejak peristiwa semburan gas dan api dari sumur milik PT PEP Sanga-Sanga Field Pertamina di Kelurahan Jawa, Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara. Namun, hingga kini warga belum mendapat penjelasan resmi dari pihak Pertamina maupun kontraktornya, PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).
Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Kalimantan Timur menilai insiden ini mencerminkan minimnya transparansi dalam industri migas. Mereka mendesak agar Pertamina dan PDSI segera membuka log kegiatan harian dan rekaman CCTV pengeboran hingga saat terjadinya semburan (blow out).
"Sudah 14 hari sejak kejadian, tapi tidak ada keterbukaan informasi yang layak. Warga justru mendapat informasi yang keliru, seolah ini hanya pembakaran gas buang biasa," kata Dinamisator JATAM Kaltim, Mareta Sari dalam siaran persnya.