Shell LiveWIRE Sambangi ITK: Dorong Inovasi Energi dari Generasi Muda

Balikpapan, IDN Times - Shell Indonesia menggelar roadshow program kewirausahaan Shell LiveWIRE Energy Solutions 2025 di Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Balikpapan, Rabu (7/5/2025). Untuk pertama kalinya, program ini menyapa Kalimantan sebagai bagian dari kampanye nasional dalam mendorong inovasi energi berkelanjutan dari generasi muda Indonesia.
Shell LiveWIRE sendiri pertama kali diluncurkan di Skotlandia pada tahun 1982 dan mulai hadir di Indonesia sejak 2003. Fokus utamanya adalah menumbuhkan wirausaha muda dengan solusi berkelanjutan di sektor energi terbarukan, pertanian, teknologi ramah lingkungan, dan pemberdayaan komunitas.
Melalui inisiatif unggulannya, Shell LiveWIRE Energy Solutions, program ini menghadirkan pelatihan, pendampingan bisnis, hingga peluang pendanaan. Selain itu, Shell secara rutin menyelenggarakan kompetisi wirausaha yang menilai ide bisnis berdasarkan dampak sosial dan lingkungan yang dihasilkan.
“Melalui program ini, kami ingin menemukan anak-anak muda hebat dari Kalimantan yang punya ide, keberanian, dan semangat untuk menciptakan perubahan. Kami harap semakin banyak partisipasi dari luar Pulau Jawa,” ujar Trisna Wardhani, Social Investment Lead Shell Indonesia.
1. Gali potensi dari luar Jawa

Trisna menegaskan bahwa Shell ingin memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh daerah di Indonesia, termasuk luar Pulau Jawa.
“Kami melihat potensi besar di Kalimantan. Ini menjadi momen penting untuk memperluas jangkauan program ke luar Jawa. Kami ingin mendorong mahasiswa dan pemuda Balikpapan untuk tidak hanya menjadi pengguna energi, tapi juga pencipta solusi energi yang berdampak,” jelasnya.
Di sisi lain, Trisna menyebut lewat program ini Shell berharap anak muda bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Shell juga menyiapkan pendanaan hingga Rp200 juta lebih bagi mereka yang menjadi juara dalam Shell LiveWIRE Energy Solutions.
"Tapi bukan hanya pendanaan, mereka juga bisa memperluas networking," sebut Trisna.
Dalam acara tersebut, digelar diskusi panel yang membahas berbagai isu strategis, mulai dari inovasi energi terbarukan, kolaborasi lintas sektor, hingga potensi dampak sosial dari bisnis berbasis energi. Alumni Shell LiveWIRE sekaligus CEO Ceroes, Sandy Wijaya turut hadir dan memberikan inspirasi langsung mengenai peluang nyata yang bisa diraih melalui program ini.
2. Disambut hangat oleh ITK

Rektor ITK, Prof. Dr. rer. nat. Agus Rubiyanto, M.Eng.Sc, menyambut baik kehadiran Shell LiveWIRE di kampusnya. Ia menyebut kegiatan ini sejalan dengan visi ITK sebagai perguruan tinggi berbasis sains dan teknologi yang berada dekat dengan wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).
“ITK memiliki pusat penelitian energi terbarukan. Kami berharap mahasiswa dan dosen bisa berkontribusi lebih jauh dalam menciptakan solusi energi yang bermanfaat,” ujar Prof Agus.
Sebagai informasi, Shell LiveWIRE telah melahirkan puluhan tim alumni di Indonesia, masing-masing terdiri dari lima anggota. Pada tahun 2022, tim BANANA & Partners dari Balikpapan berhasil menjadi juara nasional dan meraih posisi Runner-Up dalam ajang Global Top Ten Innovators, mengungguli ratusan peserta dari berbagai negara.
3. Soroti tantangan dan peluang energi terbarukan

Dalam sesi panel, Direktur CV Borneo Energi Harapan, Abrar Abdul Malik, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi energi surya mencapai 3.295 gigawatt (GW), namun pemanfaatannya baru sekitar 0,27 GW.
“Ini adalah ironi sekaligus peluang besar. Ada tantangan besar, tapi juga potensi yang luar biasa,” ujar Abrar.
Sementara itu, Kepala UPA Laboratorium Terpadu ITK, Happy Aprilia, PhD, menambahkan bahwa pemerintah menargetkan bauran energi terbarukan sebesar 30 persen pada 2025. Namun, hingga saat ini, realisasinya masih berkisar antara 19 hingga 21 persen.
Di sisi lain, dia juga menyebut industri batu bara masih mendominasi pembangkit listrik nasional karena biayanya yang murah dan ketersediaannya yang melimpah. “Pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) di sektor komersial masih sangat kecil, hanya sekitar 1,2 persen. Ini menunjukkan perlunya percepatan inovasi dan keterlibatan semua pihak,” jelas Happy.
Selain Trisna Wardhani, Abrar Abdul Malik, dan Sandy Wijaya, acara ini juga menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai sektor, yaitu:
Aldi Muslim – General Manager Premium Products Lubricants, Shell Indonesia, Yulianto Soeharto – Dosen SBM ITB, dan Evania Attamimi – Head B2B Marketing & Brand Lubricants, Shell Indonesia.