Budi menyadari betul menambah mahasiswa dan prodi bukan perkara gampang. Butuh persiapan matang agar rencana ini bisa berjalan mulus.
Oleh karena itu, pihaknya juga akan menambah dosen dan fasilitas kampus untuk menyelaraskan penambahan mahasiswa dan rodi.
Apalagi, ungkap dia, dosen yang ada saat ini masih kurang untuk mengajar para mahasiswa ITK. Dengan demikian, penambahan dosen dinilainya sangat realistis.
“Saat ini kami memiliki 150 dosen. Tetapi itu pun tidak mencukupi. Makanya kami akan merekrut 217 dosen lagi tahun ini (2019), jadi nanti bisa untuk membuka prodi baru sekaligus meningkatkan jumlah mahasiswa tadi,” bebernya.
Bukan hanya menambah dosen, pihaknya juga akan menambah gedung. Direncanakan ada tiga gedung baru yang akan dibangun di lingkungan kampus.
Masing-masing gedung akan berisikan 45 ruangan atau kelas. Gedung tersebut nantinya untuk mendukung fasilitas belajar-mengajar para mahasiswa ITK.
“Gedung-gedung baru ini juga untuk prodi baru nanti,” ujar Budi.
Dijelaskannya, untuk penambahan gedung-gedung baru ini diperkirakan menelan biaya Rp82 miliar. Semua dana pembangunan bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
“Tahun depan (2020) kami juga akan mendapatkan dana bantuan dari Kementerian Keuangan untuk membangun laboratorium senilai Rp 100 miliar,” pungkasnya.