Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Kalbar bertemu Ketua BGN Regional Kalbar.
Gubernur Kalbar bertemu Ketua BGN Regional Kalbar. (Foto Adpim).

Pontianak, IDN Times - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Ria Norsan akhirnya bertemu dengan Kepala BGN Regional setempat, Agus Kurniawi dalam rangka koordinasi seputar Makan Begizi Gratis (MBG) yang selama ini telah berjalan.

Sebelumnya tak ada koordinasi, bahkan, Gubernur Norsan baru mengetahui Agus adalah perwakilan BGN Regional Kalbar.

Pada pertemuan itu, keduanya membahas secara detail permasalahan yang terjadi, mulai dari gizi yang disajikan pada seporsi MBG, penyajian MBG agar tak basi, hingga korban keracunan.

1. Dua korban keracunan belum pulang dari RS

Makan Bergizi Gratis. (IDN Times/Teri).

Sebelumnya diberitakan, belasan siswa SDN 12 Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalbar diduga keracunan usai menyantap MBG menu nugget ikan hiu berbau, dan sayur yang hampir basi.

Gubernur Norsan menyampaikan keprihatinannya yang mendalam, menyoroti insiden di Kubu Raya (Rasau Jaya) dan Ketapang (Benua Kayong). Bahkan, di Ketapang, masih ada dua korban yang belum diizinkan pulang dari rumah sakit.

“Ya kita saat ini memanggil Agus Kurniawi selaku Kepala BGN Regional Kalbar untuk berkoordinasi terkait beberapa permasalahan adanya keracunan MBG bagi siswa/siswi di beberapa wilayah yang ada di Kalbar baik di Kubu Raya, Kayong Utara, dan yang terbaru saat ini di Ketapang. Sehingga kita harus meminta pertanggungjawaban daripada penyedia makanan tersebut,” kata Norsan, Sabtu (27/9/2025).

2. Norsan panggil seluruh koordinator MBG di Kalbar untuk evaluasi

Gubernur Kalbar meninjau MBG di SMAN 1 Pontianak. (IDN Times/Teri).

Norsan menjelaskan, selain memanggil Koordinator MBG wilayah Kalbar, dirinya juga akan melakukan pertemuan dengan berbagai stakeholder maupun mitra bertujuan untuk mengevaluasi secara menyeluruh terkait proses pelaksanaan program MBG ini dapat berjalan dengan baik.

“Insyaallah besok akan kita lakukan pertemuan dengan seluruh mitra MBG yang ada di Kalbar guna menyatukan persepsi sekaligus memperbaiki hal-hal yang masih kurang baik dalam pelaksanaan pelayanan terutama menu makanan dan kandungan gizi yang ada dalam MBG itu sendiri,” paparnya.

Disinggung soal dukungan pemerintah daerah terkait program makan bergizi gratis, Ria Norsan memastikan akan sepenuhnya mendukung program MBG ini dapat berjalan dengan baik.

Sebagai program nasional, Gubernur menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi siap mendukung penuh MBG.

“Sekali lagi kami tegaskan, bagaimanapun kita inikan perpanjangan dari pemerintah pusat untuk daerah, apalagi ini bagian dari program Astacita Bapak Presiden Prabowo maka kita mau tidak mau harus mendukung dalam menyukseskan program ini,” tegasnya.

3. Gubernur tawarkan ahli gizi dari Dinkes

Siswa SMAN 1 Pontianak menerima MBG. (IDN Times/Teri).

Tak hanya itu, Gubernur Norsan meminta kepada Agus selaku koordinator MBG Kalbar untuk terus meningkatkan koordinasi bersama pemprov Kalbar sehingga apa yang menjadi kekurangan di lapangan bisa diberikan solusi bersama.

Norsan menekankan beberapa poin krusial yang harus segera diperbaiki yang pertama yakni terkait gizi dan kebersihan. Yang mana kualitas gizi dan kebersihan (higienitas) makanan harus menjadi prioritas utama. Kemudian, Norsan menyebut jarak tempuh juga harus dipertimbangkan dari setiap SPPG.

“Waktu dan jarak pengantaran makanan harus diperhitungkan dengan cermat agar makanan tidak sampai basi di tangan penerima,” lanjutnya.

Dan terakhir, kata Norsan, terkait koordinasi ahli gizi, pemerintah daerah siap membantu menyediakan ahli gizi dari Dinas Kesehatan, baik provinsi maupun kabupaten/kota, jika pihak MBG membutuhkan.

“Yang penting koordinasi. Kami berharap agar semua stakeholder dapat bekerja lebih baik ke depan dan memastikan insiden keracunan tidak terulang. Dalam hal ini, kita (Pemprov Kalbar) selalu bersedia kapan saja jika dari pihak BGN mengalami kekurangan dari tenaga ahli gizi, dan kita di sini ada Dinas Kesehatan maka kita akan bantu untuk memenuhi tenaganya baik yang ada di tingkat Provinsi maupun Kabupaten,” tukasnya.

Editorial Team