Siswa SMAN 1 Pontianak menerima MBG. (IDN Times/Teri).
Tak hanya itu, Gubernur Norsan meminta kepada Agus selaku koordinator MBG Kalbar untuk terus meningkatkan koordinasi bersama pemprov Kalbar sehingga apa yang menjadi kekurangan di lapangan bisa diberikan solusi bersama.
Norsan menekankan beberapa poin krusial yang harus segera diperbaiki yang pertama yakni terkait gizi dan kebersihan. Yang mana kualitas gizi dan kebersihan (higienitas) makanan harus menjadi prioritas utama. Kemudian, Norsan menyebut jarak tempuh juga harus dipertimbangkan dari setiap SPPG.
“Waktu dan jarak pengantaran makanan harus diperhitungkan dengan cermat agar makanan tidak sampai basi di tangan penerima,” lanjutnya.
Dan terakhir, kata Norsan, terkait koordinasi ahli gizi, pemerintah daerah siap membantu menyediakan ahli gizi dari Dinas Kesehatan, baik provinsi maupun kabupaten/kota, jika pihak MBG membutuhkan.
“Yang penting koordinasi. Kami berharap agar semua stakeholder dapat bekerja lebih baik ke depan dan memastikan insiden keracunan tidak terulang. Dalam hal ini, kita (Pemprov Kalbar) selalu bersedia kapan saja jika dari pihak BGN mengalami kekurangan dari tenaga ahli gizi, dan kita di sini ada Dinas Kesehatan maka kita akan bantu untuk memenuhi tenaganya baik yang ada di tingkat Provinsi maupun Kabupaten,” tukasnya.