Soal "Ndasmu Etik", Tim Kampanye Daerah Sebut Itu Luapan Prabowo

Pontianak, IDN Times - Calon presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto beberapa hari lalu menjadi sorotan usai videonya viral pada saat acara internal Rakornas Partai Gerindra.
Usai video tersebut beredar di media sosial, Prabowo menjadi sorotan publik. Dalam video tersebut, Prabowo menyebutkan “Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik? Etik, etik ndasmu, etik,” ucap Prabowo.
Prabowo diduga mengungkit kembali soal pertanyaan capres nomor urut 1, Anies Baswedan dalam debat perdana capres pada 12 Desember lalu. Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Kalbar Maman Abdurrahman memberikan tanggapan seputar isu tersebut.
1. Maman sebut itu adalah salah satu bentuk luapan Prabowo
Saat menemani cawapres Gibran Rakabuming Raka blusukan di Pontianak, Maman menanggapi pernyataan tersebut. Bahwa hal yang dikatakan Prabowo adalah salah satu bentuk luapan penyampaian pesan kepada orang yang tak sesuai dengan perbuatannya.
“Teman-teman harus lihat, itu acara internal Partai Gerindra, suasana internal harus kita dalami. Dan itu bentuk luapan penyampaian Pak Prabowo terhadap banyaknya orang-orang yang cenderung tidak seiya sekata dengan perbuatan,” ungkap Maman.
Maman menyebutkan, sebelumnya Prabowo adalah sosok yang paling terdepan mendorong Anies Baswedan pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Namun saat ini, Prabowo malahan harus menerima konsekuensi politik berhadapan pada pemilihan presiden 2024.
“Apa yang sudah diberikan Pak Prabowo terhadap Mas Anies beliau yang paling terdepan, mendorong Mas Anies bahwa respons Mas Anies kepada Pak Prabowo seperti apa tapi beliau dengan lapang dada dengan jiwa kenegerawanan beliau terima konsekuensi politik saat ini,” terang Maman.
2. Maman sebut penilaian Anies kepada orang tergantung pada kepentingan politiknya
Maman juga mengatakan bahwa beberapa tahun lalu, Anies Baswedan menyebutkan bahwa Prabowo adalah sosok negarawan namun saat ini, kata Maman, berbanding terbalik.
“Artinya penilaian seorang Anies terhadap seseorang bergantung dengan kepentingan politiknya kalau dia lagi butuh dengan orang itu, maka dia katakan kata-kata yang manis tapi kalau dia sudah tidak butuh dengan orang itu dia bermain dengan kata-kata yang pahit,” sebut Maman.
Maman mengatakan, masyarakat hari ini tidak butuh dengan kata-kata yang manis, dalam hal ini Maman mengatakan, masyarakat hanya butuh suatu gerakan atau tindakan yang pasti.
“Pertanyaan yang saya sampaikan kepada masyarakat, kita tidak butuh kata-kata manis tapi kita butuh pemimpin yang betul-betul bisa mengesekusi program, real dan dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.
Maman juga memastikan bahwa elektabilitas Prabowo dalam kasus ini tak terlalu mempengaruhi citranya, pihaknya akan terus menggalakkan beberapa program IKN, serta pembangunan yang ada di Kalimantan.
“Beberapa kali pilpres, debat itu hanya mampu mempengaruhi 1 sampai 2 persen elektoral jadi saya rasa tidak terlalu berpengaruh,” ucap Maman.
3. Masyarakatlah yang dapat menilai janji-janji muluk dan program realistis
Dalam kesempatan ini, Maman memaparkan bahwa berdasarkan survei, respons masyarakat Kalimantan Barat terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) cukup tinggi.
“Tentunya ini akan membuat politikal geopusat dan distribusi keadilan pembangunan di Kalbar akan cepat kedepan,” sebutnya.
Tim pasangan calon nomor urut 2, kata Maman menyampaikan apa adanya, tak melulu memberikan janji-janji muluk. Dan pada akhirnya, kata Maman, masyarakatlah yang dapat menilai masalah tersebut.
“Kita sampaikan apa adanya tidak ada yang perlu memberikan janji-hanu yang terlalu muluk karena pada akhirnya masyarakat dapat menilai mana yang kampanye mana tawaran yang realistis dan dibutuhkan,” tegasnya.
Salah satu program paslon nomor urut 2 adalah pembangunan IKN yang strategis. Dia juga berharap agar tak ada kampanye negatif, dan akan fokus untuk mengeksekusi program pembangunan kedepan.
“IKN itukan project stategis nasional, selain menyelesaikan problematika di Jakarta ini juga ada efek distribusi keadilan di wilayah Kalimantan. Jadi bagi kita apa yang positif, kita sampaikan apa adanya,” jelas Maman.
“Tidak perlu berlebihan atau kampanye negatif, black campaign. Kita bicara pada fokus kita apa yang bisa kita berikan eksekusi pada program kita kedepan,” tukasnya.