Solar Sempat Langka, Menteri ESDM Tinjau SPBU di Kaltim dan Kalsel

07 Apr 2022, 14:00 WIB

IDN Times/Shemi

Samarinda, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meninjau Kota Samarinda di Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis (7/4/2022). Setibanya mendarat di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda, rombongan menteri langsung meninjau beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Tepian.

"Lawatannya ke Samarinda cukup singkat, Menteri ESDM akan melakukan kunjungan kerja dalam rangka peninjauan pasokan BBM, hanya meninjau dua SPBU," kata Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov Kaltim M Syafranuddin dalam akun Instagram Pemprov Kaltim.

1. Memantau langsung SPBU di Kaltim dan Kalsel

Menteri ESDM meninjau dua SPBU, yakni SPBU 64.751.17 PT Ranu Sentosa dan SPBU 64.751.05 Tanah Merah.

Selepas itu, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam rangkaian sama. Memantau proses distribusi BBM ke masing-masing SPBU.

Yakni, SPBU 63.706.01 dan SPBU 63.706.06 di Kabupaten Banjar Kalsel.

"Usai meninjau dua SPBU di Samarinda, menteri langsung menuju Bandara APT untuk melanjutkan kunjungannya ke Kalimantan Selatan," pungkas Ivan.

2. Rombongan pejabat mendampingi Menteri ESDM

Menteri ESDM Arifin Tasrif (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Hadir mendampingi Menteri ESDM Arifin Tasrif, Sekretaris Jenderal KESDM Ego Syahrial, Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra, Direktur Gas Sentot Harjadi, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan Dirut Pertamina Patra Niaga Alfian.

Tampak menyambut Menteri ESDM saat tiba di Bandara APT Pranoto Samarinda, sekaligus mendampingi selama peninjauan di SPBU, Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Freddy Anwar, Ketua Pengadilan Tinggi Kaltim Sutoyo, dan jajaran Forkopimda Kaltim.

3. Pantauan SPBU di Balikpapan

SPBU di Balikpapan Kaltim. Foto Pertamina

Sementara itu, pantauan di lapangan proses distribusi BBM di SPBU Kilometer 5 Balikpapan tampak berjalan normal. Pasca kenaikan harga Pertamax sekaligus kelangkaan pasokan solar bersubsidi.

Para pengguna kendaraan bermotor lebih memilih memanfaatkan BBM jenis Pertalite di mana antreannya sepanjang sekitar 10 meter. Sedangkan BBM jenis Pertamax tampak lengang dari antrean kendaraan.

Tetapi relatif keseluruhannya berjalan normal.