Sopir Pikap Sayur Nyambi Kurir Sabu, Terpengaruh Narkoba saat Nyetir

Pontianak, IDN Times - Polresta Pontianak berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah seberat 3 kilogram.
Sebanyak dua pelaku berinisial BD dan AS diringkus polisi saat melakukan transaksi narkoba di Jalan Abdurahman Saleh (BLKI) Pontianak, pada Jumat (25/7/2025), pukul 22.00 WIB.
Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Suyono mengatakan kedua pelaku merupakan seorang kurir narkoba yang diperintah melalui messenger.
“Kedua pelaku hanya mengikuti instruksi melalui handphonenya, setelah dia disuruh ambil barang selanjutnya pelaku mengikuti instruksi berikutnya lewat messenger, sampai sekarang ini masih kita selidiki,” ungkap Suyono, Rabu (30/7/2025).
Diketahui, pelaku BD berprofesi sebagai sopir pengantar sayur dari Kota Pontianak ke Kabupaten Mempawah. BD mengaku beberapa kali juga menggunakan sabu sebagai doping dan stamina saat nyetir bawa mobil.
1. Pelaku bawa sabu dengan bungkus kopi

Anggota Satresnarkoba Polresta Pontianak mendapat informasi dari masyarakat bahwa akan ada transaksi narkoba di Jalan Abdul Rahman Saleh (BLKI), Kecamatan Pontianak Tenggara.
Kemudian dilakukan kegiatan serangkaian penyelidikan dan dicurigai ada dua orang pria yang sedang mengendarai mobil pick up yang diduga sedang membawa sabu.
Anggota Satresnarkoba Polresta Pontianak langsung melakukan penghentian, dan penangkapan serta penggeledahan terhadap mobil tersebut. Diketahui di dalam mobil pick up tersebut terdapat 2 orang dan membawa 3 bungkus sabu.
“Pelaku membawa sabu dibungkus dengan bungkus kopi Bluebeard. Ini pertama kali pakai bungkus kopi, biasanya teh,” katanya.
2. Dijanjikan upah Rp80 juta per kilogram sabu

Suyono mengatakan, kedua pelaku mengaku bahwa keduanya dijanjikan upah Rp80 juta per kilogram narkotika jika barang haram tersebut berhasil dikirim ke tempat tujuan.
“Diupah Rp80 juta, belum dikasih uangnya tapi pelaku sudah tertangkap. Keduanya mengaku jadi kurir narkoba baru pertama kalinya karena faktor ekonomi,” paparnya.
3. Alasan pelaku jadi kurir narkoba

Salah satu pelaku saat diwawancara Kapolresta mengaku nekat menjadi kurir narkoba karena faktor ekonomi. Suyono mengatakan, pelaku merupakan seorang sopir pengantar sayur dari Pontianak ke Mempawah.
“Jadi kurir karena saya gak ada rumah, tinggal gak netap numpang kemana-mana. Gak ada orang tua, gak ada keluarga. Kadang pakai sabu sama teman-teman itu bagi-bagi. Pakai sabu biar kuat pas bawa mobil, lebih enak karena gak tidur,” tukas BD.