Balikpapan, IDN Times – Ratusan sopir truk angkutan batu bara dari Kalimantan Selatan menggelar aksi demonstrasi di Simpang Tokare, Batu Kajang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Selasa kemarin (10/6/2025). Mereka menuntut diberi izin melintas jalan nasional yang menghubungkan Kaltim-Kalsel itu untuk mengangkut batu bara.
Di sisi lain, warga Kecamatan Muara Komam dan Batu Sopang sudah lebih dulu menolak jalan nasional digunakan sebagai jalur hauling batu bara. Larangan ini dipicu oleh keresahan warga akibat kerusakan infrastruktur jalan yang berstatus jalan nasional, meningkatnya kecelakaan, serta kekhawatiran terhadap aktivitas hauling batu bara yang melebihi kapasitas muatan.
Menanggapi hal ini, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, Hendro Satrio M.K., angkat bicara. Ia mengatakan jalan nasional di Kaltim memang kerap dijadikan lintasan hauling karena provinsi ini merupakan salah satu penghasil batu bara terbesar di Indonesia.
"Jadi yang jelas jalan nasional khususnya di Kaltim itu memang sering atau menjadi lintasan hauling batu bara. Karena kan di Provinsi Kaltim ini memang salah satu provinsi dengan penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Kalau kita lihat data dari pusat, dari sumber daya mineral, itu batu bara yang ada di Kaltim ini mencapai 36 miliar ton," ungkapnya.