Stok Oksigen Pasien COVID-19 di RSUD Penajam Masih Aman

Dibeberkannya, pagi tadi stok oksigen di RSUDPPU sebanyak 940 liter dan siang ini datang lagi 3.760 liter, semua dipersiapkan untuk penanganan pasien terkonfirmasi positif dan suspek

"Kita saat ini mempunyai 51 tempat tidur untuk pasien  COVID-19,  dua pasien ruang ICU COVID-19, dua bagi pasien di ruang hemodialisis COVID-19 dan satu ruang bersalin COVID-19.  Di mana saat ini jumlah pasien positif yang dirawat di RSUD mencapai 23 orang," tuturnya.

Terpisah Ketua Tim Tanggap COVID-19 RSUD RAPB PPU, dr. Alexander Sinaga menambahkan, terkait personel tanggap penanganan atau pelayanan  pasien COVID-19 secara garis besar kondisi mereka masih sehat. Dengan total personel 252 orang.

"Ke 252 personel tersebut terdiri dari petugas medis 46 orang, perawat dan bidan sebanyak 109 orang, petugas penunjang ada 70 orang dan tenaga non kesehatan sejumlah 27 orang, mereka bekerja sesuai jadwal yang telah kami tetapkan," tegasnya.

Diungkapkannya, hingga kini pihaknya belum alami kendala masih berjalan sesuai harapan, karena RSUD RAPB PPU telah mengaktifkan kembali satu ruang perawatan menjadi ruang isolasi pasien COVID-19, sehingga kini ada dua ruang isolasi yakni di Ruang Tulip dan Ruang Teratai.

"Kapasitas tempat tidur atau bed bagi pasien di Ruang Tulip sebanyak 26 unit termasuk empat unit bed di ruang ICU, sementara Ruang Teratai total sebanyak 29 tempat tidur. Semua dalam kondisi baik. Sedangkan untuk stok obat-obatan masih aman," ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), dr Jansje Grace Makisurat mengatakan, untuk stok oksigen bagi pasien COVID-19 yang disediakan di 11 Puskesmas se PPU dinilai cukup, namun dirinya tidak mengetahui angka pastinya karena tidak memegang data.

"Untuk stok oksigen di Puskesmas cukup, tetapi saya gak ada data berapa jumlah liter pastinya. Semua Puskesmas kita melayani pasien suspek dan terkonfirmasi COVID-19," katanya.

Grace menuturkan, Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien terkonfirmasi positif COVID-19,  bagi yang bergejala langsung dirujuk ke RSUD PPU,  sementara yang tidak bergejala diminta untuk melakukan isolasi mandiri atau isoman.

"Kami akui di daerah lain jumlah pasien  yang dirawat di rumah sakit meningkat bahkan harus antre  mendapatkan oksigen, tetapi di PPU hal itu tidak terjadi karena mungkin banyak isoman jadi penggunaan oksigen di Puskesmas tidak banyak," ujarnya.

Update kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per hari ini, lanjutnya, jumlah kasus kembali bertambah kali ini sebanyak 22 kasus pasien terkonfirmasi positif COVID-19 serta satu kasus terkonfirmasi COVID-19 meninggal dunia dan 16 kasus terkonfirmasi selesai isolasi atau sembuh. Sementara Minggu (4/7/2021) kemarin tambahan delapan kasus positif dan lima sembuh.

"Update kasus terkonfirmasi COVID-19 hari ini, total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sejak 22 Maret 2020 hingga sekarang mencapai 1.525 kasus dengan perincian, pasien berstatus positif sebanyak 170 kasus terdiri dari 23 dirawat di rumah sakit dan 148 kasus Isoman, positif meninggal total 62 atau tambahan satu hari ini, sementara total pasien sembuh sebanyak 1.293 kasus," urainya.

Grace membeberkan, untuk pasien positif meninggal dunia berkode PPU 1.505 seorang laki-laki berusia 46 tahun alamat domisili Desa Bangun Mulyo, Kecamatan Waru merupakan ruang isolasi RSUD PPU. Masuk Instalasi Gawat Darurat  (IGD) RSUD pada 4 Juli 2021 dengan keluhan, demam, sesak napas, batuk, pilek, hilang indra penciuman dan indra perasa, lemas, nyeri ulu hati dan menolak untuk makan. Datanya baru masuk hari ini.

"Dilakukan pemeriksaan swab rapid antigen pada pertama kali masuk IGD dengan hasil positif. Pasien dinyatakan meninggal dunia pukul 02.30 Wita tadi pagi dan keluarga setuju untuk dimakamkan sesuai protokol COVID-19. Pasien ini bagian dari 22 pasien positif hari ini, namun meninggal tadi pagi," imbuhnya.

Adapun 22 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 hari ini yakni PPU 1.504 laki-laki (48) warga Desa Karang Jinawi, Kecamatan Sepaku, lalu PPU 1.505 yang hari ini meninggal. Kemudian empat pasien positif semua dari Desa Tengin Baru, Sepaku merupakan klaster keluarga yakni PPU 1.506 perempuan (21), PPU 1.507 perempuan (43), PPU 1.508 laki-laki usia 10 tahun dan terakhir PPU 1.509 perempuan usia 7 tahun.

"Kemudian pasien berkode PPU 1.510 laki-laki usia 21 tahun, merupakan warga Kelurahan Sotek, Penajam dalam pelacakan. Lalu PPU 1.511 laki-laki usia 37 warga Kelurahan Nipah-Nipah, Penajam sedang dilacak terpapar oleh siapa, lalu PPU 1.512 perempuan usai 51 tahun alamat Perum Indah Lestari, Kelurahan Penajam, Penajam juga dalam pelacakan," sebutnya.

Selain itu juga ada enam pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang dari klaster keluarga tinggal di Desa Gunung Makmur, Kecamatan Babulu sebanyak enam orang terpapar karena kontak dengan salah satu keluarga berkode PPU 1.385 dan klaster keluarga asal Girimukti, Penajam berjumlah empat orang kontak erat dengan  PPU 1.420. Adapun enam dari Gunung Makmur, Babulu, yakni PPU 1.513 laki-laki (28), PPU 1.514 laki-laki (55), PPU 1.515 perempuan (64), PPU 1.516 laki-laki (58), lalu PPU 1.517 perempuan (49) dan terakhir adalah PPU 1.518 laki-laki (18).

"Sedangkan empat pasien klaster keluarga asal Desa Girimukti, Penajam, yakni pasie  berkode PPU 1.519 perempuan (51), PPU 1.520 usia 28 seorang laki-laki, lalu PPU 1.521  perempuan umur 21 dan PPU 1.522 seorang perempuan usia 13 tahun," ungkapnya.

Selanjutnya, tambah Grace, untuk pasien positif lainnya masih dalam pelacakan pihaknya seperti PPU 1.523 laki-laki (46) warga Desa Babulu Darat, Babulu, PPU 1.524 perempuan (45) juga tinggal di Babulu Darat, kemudian PPU 1.525 perempuan (25) warga Kelurahan Saloloang, Penajam. Sedangkan untuk positif sembuh sebanyak 16 orang adalah PPU 1.334, PPU 1.337, PPU 1.342 sampai PPU 1.344, lalu PPU 1.346 hingga pasien berkode PPU 1.354, P.PU 1.360 dan terakhir PPU 1.376," pungkasnya.