Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Oemy Facessly mengatakan, "Kami meminta kepada pihak Pertamina kalau bisa itu pagarnya dibuka, terus dibuat semacam taman, ada sumur pengeboran yang tidak dipakai bisa ditaruh di situ. Taman dengan air mancur, gazebo, juga disediakan pakaian pengeboran 2 pasang, lengkap untuk foto-foto. Terus disediakan tempat parkir walaupun tidak banyak untuk beberapa mobil, dan dilengkapi toilet," katanya.
Konsep taman ini menarik untuk para turis yang hobi berfoto. Tempat seperti ini akan sangat instagramable.
Sebenarnya sudah berkali-kali pihaknya menghubungi Pertamina baik melalui surat dan rapat koordinasi namun belum membuahkan hasil. Hingga saat ini Monumen Sumur Mathilda masih tertutup pagar Pertamina.
"Waktu itu sudah kami buat surat, sudah oke, tapi kami menunggu (belum terwujud). Surat (dikirim) di tahun 2016. Tahun 2018 kita pernah juga rapat koordinasi dengan pihak Pertamina. Ada 2 alternatif apakah Sumur Mathilda yang di situ atau di tempat aslinya tempat pengeboran minyak pertama ditemukan," jelas Oemy lebih lanjut.
Ia berharap Pertamina juga mau menyediakan fasilitas yang sama di lokasi pengeboran asli Sumur Mathilda yang sebenarnya berada di lokasi lain. "Kalau di tempat aslinya kami berkeinginan juga difasilitasi Pertamina seperti ada taman, air mancur, gazebo, sumur pengeboran, dan informasi sejarah," katanya.
Meskipun telah beberapa kali berjumpa namun hal ini belum terealisasi karena masih menunggu keputusan dari Pertamina Pusat.
Jika taman di lokasi Sumur Mathilda ini bisa diwujudkan maka akan menjadi destinasi wisata yang lebih menarik di Balikpapan. Monumen Sumur Mathilda ini berada di ujung Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Prapatan, Balikpapan Selatan.
Menanggapi keinginan Kepala Disporabudpar Balikpapan tentang Sumur Mathilda yang dibuka untuk umum dan dijadikan taman, Manager Region Communication & CSR Pertamina Kalimantan Heppy Wulansari menjelaskan, "Terkait Sumur Mathilda untuk saat ini memang dimungkinkan kunjungan-kunjungan secara terbatas. Namun ke depan akan kami evaluasi untuk kemungkinan bisa dibuka untuk publik," katanya.