Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pasang air laut di Kalbar.
Pasang air laut di Kalbar. (IDN Times/istimewa).

Pontianak, IDN Times - Sejumlah daerah di Kalimantan Barat (Kalbar), terutama wilayah yang berada di sepanjang Sungai Kapuas, terendam banjir rob sejak Senin (8/12/2025) pagi. Fenomena ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya curah hujan dan pasang air laut.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio, Erika Mardiyanti, menyampaikan bahwa curah hujan di Kalbar diprediksi meningkat signifikan pada awal Desember. “Peningkatan curah hujan di wilayah Kalimantan Barat akan terjadi pada periode 7 hingga 9 Desember 2025,” ujarnya.

1. Terjadi karena gelombang atmosfer tropis

Pasang air laut di Kalbar. (IDN Times/istimewa).

Menurut Erika, meningkatnya curah hujan dipicu oleh gangguan gelombang atmosfer seperti Equatorial Rossby, Cold Surge, dan pola siklonik di wilayah Kalimantan Barat. “Kondisi inilah yang memicu curah hujan meningkat,” jelasnya.

Pada periode yang sama, fenomena pasang air laut maksimum juga diprediksi terjadi akibat fase Perigee atau jarak terdekat Bulan ke Bumi serta momen Bulan Purnama. Kombinasi antara hujan lebat dan pasang air laut tinggi ini berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat, terutama di wilayah pesisir.

2. Ini wilayah yang berpotensi terjadi hujan sedang lebat

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono memantau banjir rob. (IDN Times/istimewa).

BMKG memetakan sejumlah daerah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat pada 7 Desember, yakni Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, Kubu Raya, Kota Pontianak, Mempawah, Kota Singkawang, Bengkayang, Sambas, Landak, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu.

Pada 8 Desember, daerah berpotensi hujan lebat masih meliputi wilayah yang sama. Sementara untuk 9 December, hujan intensitas sedang hingga lebat diprediksi terjadi di Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, dan Kubu Raya.

3. Potensi pasang air laut maksimum

Banjir rob di Pontianak. (IDN Times/istimewa).

Selain hujan lebat, pasang air laut maksimum juga diperkirakan terjadi pada 7–9 Desember. Untuk Kota Pontianak, pasang dapat mencapai 1,8 meter pada pukul 09.00–11.00 WIB. Sementara di Kendawangan, pasang diprediksi mencapai 1,9 meter pada pukul 10.00–12.00 WIB.

BMKG juga memperingatkan potensi kenaikan tinggi gelombang hingga 1,25–2,50 meter di sejumlah perairan, mulai dari Ketapang, Kayong Utara, Selat Karimata bagian selatan dan utara, hingga perairan Pontianak, Mempawah, Singkawang, Bengkayang, dan Sambas.

4. Warga diharapkan waspada

Wako Pontianak tinjau Sungai Kapuas. (IDN Times/Istimewa).

Melihat kondisi cuaca yang berpotensi ekstrem tersebut, BMKG mengimbau masyarakat Kalbar untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, serta kenaikan tinggi gelombang dan pasang air laut maksimum,” kata Erika.

Editorial Team