Sejumlah pedagang yang kiosnya yang dibongkar dalam kegiatan eksekusi ini mengaku hanya bisa pasrah dengan tindakan yang diambil oleh Pemerintah Kota Balikpapan.
Akmal, salah seorang pedagang yang berjualan sayur di salah satu kios di Pasar Beller mengaku tidak dapat berbuat apa-apa dengan tindakan pemerintah yang membongkar kios tempat usahanya.
Dirinya mengaku belum mengetahui kelanjutan terhadap nasibnya yang sudah kehilangan tempat usaha. “Yang mau bagaimana lagi, gak tahu sudah usaha apa,” tuturnya.
Sementara itu, Ahmad, seorang pedagang lainnya yang biasa berjualan ikan di pasar tersebut mengaku telah berjualan sekitar 3 tahun di lokasi Pasar Beller. Ia mengaku membayar sewa sebesar Rp500 ribu kepada pihak pengelola lahan setiap bulan.
“Di awal berjualan memang sepi, sekarang padahal sudah ramai, tapi yah mau bagaimana lagi, kami tidak bisa menyalahkan siapa-siapa,” ungkapnya.
Sementara itu, pedagang lainnya, Adi Hendrikson mengatakan tidak akan melakukan perlawanan terkait tindakan yang diambil oleh Pemerintah Kota Balikpapan. “Kalau soal lapak saya tidak komen, saya cuma mau mengucapkan terima kasih sama Pemkot terkait pembongkaran yang dilakukan,” jelasnya.