Samarinda, IDN Times - Menjelang tengah malam pada Rabu (4/9), si jago merah mengamuk di Jalan Sejahtera, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang.
Dalam musibah tersebut, satu rumah dua tingkat yang juga indekos 16 pintu hangus terbakar. Informasi yang dihimpun IDN Times, bayi empat bulan bernama Fahira nyaris menjadi korban dari amukan si merah.
Kepada media ini, Karimah (38) orangtua dari Fahira berkisah, saat itu dia bersama keluarganya sedang menonton televisi pada Pukul 23.45 Wita. Ketika itu dia tak sendiri, ada Ahmad (29) adik kandung, Widia (19) adik ipar dan juga Sanah (7), anaknya yang kedua menemani. Suaminya, Bahrun (42) dan si bungsu, Fahira tertidur lelap di kamar.
"Waktu itu enggak ada apa-apa, kompor juga ada di luar," terangnya.
Tatkala asyik menikmati film di televisi, lamat-lamat, Karimah mendengar teriakan, "Kebakaran, kebakaran, kebakaran!!!"
Pekikan itu kemudian direspons oleh Karimah kemudian melihat sekeliling. Ternyata langit-langit rumah sudah mulai dilalap api. Panik, ia kemudian mengajak keluarganya meninggalkan rumah, sialnya saat itu mereka lupa dengan putri bungsunya yang masih terlelap di kamar. "Badan saya bergetar, saya enggak bisa bergerak waktu itu," akunya.
Mengetahui anaknya masih berada di dalam, Bahrun bergerak cepat bersama warga lainnya, masuk ke dalam rumah. Syukurnya, saat itu api belum menyebar ke dalam ruang keluarga dan putrinya itu juga tak dalam bahaya, menangis pun tidak.
"Alhamdulillah, putri saya enggak apa-apa," terangnya. Karimah dan keluarganya tak bisa berbuat banyak saat itu, tak banyak yang bisa diselamatkan. "Hanya baju di badan," imbuhnya.
Dari informasi yang dihimpun IDN Times, ada delapan kepala keluarga dan 16 orang kehilangan hunian. Pemilik rumah, Muhammad Subhan (42) saat kejadian tak tidur di kediamannya yang terbakar itu. Saat kejadian dia terlelap di rumah mertuanya di Jalan Antasari.
"Saya dapat laporan dari keponakan saya, waktu sampai rumah sudah terbakar. Apinya besar, semua harta di dalam rumah tak bisa diselamatkan," terang sopir angkutan kota (angkot) tersebut. Akibat kejadian tersebut, dirinya rugi Rp300 juta. Pasalnya, semua hartanya berada di dalam rumah.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Sungai Pinang, AKP Ramadhanil mengatakan, kejadian tersebut masih dalam penyelidikan. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut. "Dugaan sementara korsleting listrik," pungkasnya.