Sebelumnya Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menyampaikan, dirinya sangat senang karena melihat begitu banyak guru yang divaksinasi di Balikpapan. Pasalnya di beberapa daerah lain, vaksinasi masih ada yang memprioritaskan pejabat publik dibandingkan untuk guru.
"Pemerintah pusat telah memprioritaskan guru, lansia, dan tenaga kesehatan. Guru jadi prioritas dan ini yang diperjuangkan juga oleh pemerintah pusat," katanya pada kunjungan di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Selasa (6/4/21) lalu.
Mas Menteri berharap, dengan adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Kementerian tetang panduan pembelajaran TA 2020-2021, maka sekolah yang guru-gurunya telah divaksinasi harus segera mulai melaksanakan tatap muka terbatas.
"Tidak menunggu Juli tapi segera melaksanakan tatap muka terbatas dengan sistem rotasi. Kantin belum boleh buka, belum boleh ada ekstrakurikuler, serta semua wajib menggunakan masker," sebut mantan CEO salah satu perusahaan start up terkemuka ini.
Siswa diberikan opsi untuk tatap muka segera pascaguru divaksinasi. Ia berharap semua instansi pemerintahan dan kepala sekolah menyadari, pembelajaran jarak jauh selama pandemik ini telah terlalu lama dilakukan.
"Jika dibiarkan terus anak kita bisa menjadi korban permanen dan kehilangan pembelajaran, teman serta gurunya," kata Nadiem.
Ia menyebutkan, banyak juga siswa yang mulai merasa depresi karena tidak dapat bertemu teman-teman atau komunitasnya. Pada kesempatan ini dirinya juga mengapresiasi pemerintah kota Balikpapan yang memberikan subsidi untuk SPP sekolah swasta.
"Bagus sekali karena Pemerintah Daerah seperti Balikpapan ini menyadari, siswa swasta rentan karena harus membayar SPP di tengah kondisi sekolah di rumah atau daring. Banyak sekolah yang bisa dilindungi dengan subsidi ini," katanya.