Banjarmasin, IDN Times - Pesta demokrasi di Kalimantan Selatan (Kalsel) diwarnai dengan pemilihan kepala daerah yang melawan kotak kosong. Meski itu sah, namun akademisi menyebutnya demokrasi di Kalsel sedang mengalami mati suri dan terjadi pembusukan.
Dr M Uhaib As’ad mengatakan bahwa seorang akademisi Universitas Islam Kalimantan (Uniska) bahwa terlalu banyaknya pilkada yang melawan kotak kosong itu pertanda demokrasi di Kalsel sedang tidak baik.