Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok. IDN Times/Istimewa

Samarinda, IDN Times -Selama tiga hari penerbangan dari dan menuju Bandar Udara APT Pranoto Samarinda Kalimantan Timur kacau. Asap dari kebakaran hutan dan lahan menjadi penyebabnya.

Berturut-turut sejak Jumat (13/9) pekan lalu hingga Ahad (15/9) ada 45 penerbangan dibatalkan oleh delapan maskapai, yakni Garuda Indonesia, Batik Air, Wings Air, Lion Air, Nam Air, Express Air, Citilink Airline dan Susi Air.

Ironisnya pembakaran lahan itu terjadi di kawasan bandara. Asap pun makin menjadi-jadi, puncaknya pada Senin (16/9) , saat itu jarak pandang hanya 200 meter, jauh dari ketetapan prosedur penerbangan yakni 5.000 meter. Meski demikian ruang penglihatan masih turun naik.

“Ya, itu memang faktor alam, jarak pandang itu bisa berubah menyesuaikan cuaca,” kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Samarinda Dodi Dharma Cahyadi saat dikonfirmasi, Selasa (17/9).

1. Karhutla di kawasan bandara menggangu aktivitas penerbangan

Dok.IDN Times/Yuda Almerio

Walau demikian, paling disesalkan oleh Dodi ialah oknum yang membakar lahan dekat di kawasan bandara. Bagaimana tidak, selama tiga hari selain mendapat serbuan asap dari Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, rupanya asap itu juga tak jauh dari bandara, jaraknya hanya sekitar 800 meter.

Bahkan pada Ahad petang pekan lalu dirinya melihat api yang menyala-nyala dari bandara. Efek dari aksi itu sungguh merugikan, tak hanya penumpang tapi juga aktivitas bandara juga terganggu.

“Bandara tidak bisa beroperasi maksimal, tiga hari jarak pandang kurang dari 5 ribu meter,” katanya.

 

2. Karhutla merugikan penerbangan, berharap petugas bertindak tegas

Editorial Team

Tonton lebih seru di