Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tiga Minggu Berlalu, Pembunuh Warga Muara Kate Masih Berkeliaran

Ilustrasi penyelidikan polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Balikpapan, IDN Times - Sudah tiga minggu berlalu, namun polisi belum mampu menangkap pelaku pembunuhan Russel (60), warga Dusun Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, yang terjadi pada Jumat (15/11/2024).

Perwakilan keluarga korban, Warta Linus, mengaku kecewa dengan kinerja kepolisian yang dia nilai lamban.

Sebagai pengingat, pada Jumat (15/11/2024) kemarin, insiden berdarah menimpa warga Muara Kate. Dua warga, yakni Rusel (60) dan Ansouka alias Anson (55), yang saat itu tengah tertidur pulas menjadi korban serangan orang tidak dikenal (OTK). 

Kedua korban mengalami luka sayat di bagian leher. Akibat serangan itu, Rusel meninggal dunia, sedangkan Anson mengalami luka berat meski berhasil selamat. Kuat dugaan, pembunuhan ini ada kaitannya dengan aksi masyarakat, yang menolak truk hauling batu bara melintas.

1. Keluarga korban kecewa dengan kinerja kepolisian

Warga Dusun Muara Kate, Desa Muara Langon, khususnya perempuan dan anak-anak masih merasa was-was pascaserangan OTK. (Dok. Warga Muara Langon)

Perwakilan keluarga korban, Warta Linus, mengaku kecewa dengan kinerja polisi, yang dianggap lambat dalam mengusut kasus pembunuhan ini. "Pasti gelisah dan kecewa ya. Mereka kan dibekali dengan ilmu, alat yang canggih dan di-back up dari Polda Kaltim termasuk tim IT. Tapi hingga saat ini masih belum ada perkembangan," kata dia dihubungi dari Balikpapan, Jumat (6/12/2024).

Tak patah semangat, Warta mengaku pihaknya sudah bersurat ke Komnas HAM untuk meminta atensi terhadap kasus pembunuhan ini.

"Kami melalui kuasa hukum sudah bersurat kepada Komnas HAM, kami juga sudah mengajukan surat permohonan kepada LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban)," ungkap Warta.

2. Kondisi Ansouka mulai membaik

Salah satu korban serangan, Ansouka (55). (Dok. Istimewa)

Warta menambahkan, saat ini kondisi Ansouka (55), korban selamat dari serangan OTK sudah mulai membaik dan menjalani perawatan di rumah. "Kemarin sempat dirawat di Balikpapan. Sekarang sudah mulai membaik dan bisa diajak berkomuniksai," terangnya.

Kendati demikian, Warta menyebut Anson masih cukup kesulitan saat menelan makanan, lantaran luka bekas sayatan di leher masih belum sepenuhnya pulih. 

Di sisi lain, Warta juga menyebut banyak warga luar daerah yang menyampaikan dukungan terhadap warga Muara Kate. Warga tersebut, kata Warta, merasa lebih tenang karena kini tak ada lagi truk hauling yang melintas di jalanan.

"Mereka juga menyampaikan dukungan dan ucapan terima kepada kami. Mereka juga turut berduka karena ada warga kami yang menjadi korban," ungkap Warta.

3. Pelarangan sementara truk hauling melintas bukan jaminan

TKP penyerangan OTK di Dusun Muara Kate. (Dok. Istimewa)

Saat ini, Warta menyebut sudah tidak ada truk hauling batu bara yang melintas di jalan raya. Kendati demikian, dia sangsi jika kondisi ini akan berlangsung selamanya. 

Apalagi, larangan melintas itu memang hanya bersifat sementara setelah insiden kecelakaan truk hauling yang merenggut nyawa pendeta Veronika akhir Oktober lalu. 

"Kami mendapat informasi kalau PT MCM ini terus melakukan lobi dan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk ormas agar bisa kembali melintas," katanya. 

Bahkan, yang membuat miris Warta adalah adanya surat persetujuan melintas bagi truk-truk hauling dari kelompok masyarakat termasuk ormas di Kabupaten Paser.  "Surat itu ditandatangani sejumlah ormas. Ini yang membuat kami miris," ucap dia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us