Tingkatkan Populasi Ternak di Lahan Bekas Tambang

Samarinda, IDN Times - Selain peran dari pemerintah, peran serta swasta dan masyarakat sebagai pelaksana pembangunan sangat penting untuk menyukseskan program pemerintah, termasuk pertanian dalam arti luas, khususnya sub sektor peternakan, salah satunya pengembangan populasi di kawasan eks tambang.
"Setiap tahun kita membutuhkan 100 ribu ekor sapi, sementara kita hanya mampu menyiapkan 23 persennya. Untuk memenuhi kebutuhan daging sapi, kita mendatangkan dari luar Kaltim," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kaltim Munawwar dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Kamis (14/4/2022).
1. Populasi ternak sapi di Kaltim masih kurang
Munawwar menghadiri acara pelantikan pegawai fungsional, struktural, administrator dan pengawas di lingkup Pemprov Kaltim, di Gedung Pendopo Odah Etam Samarinda. Ia mengakui, untuk jumlah populasi ternak khususnya sapi masih kurang, sehingga harus mendatangkan sapi dari luar Kaltim, namun untuk konsumsi daging sudah mencukupi.
Dalam usaha peningkatan populasi sapi di Kaltim, lanjut Munawwar, perlu dilakukan upaya pengembangan kawasan peternakan melalui peran swasta.
"Kita manfaatkan peran swasta dalam pengembangan kawasan peternakan melalui integrasi sapi dengan kebun kelapa sawit, dan pengembangan di lahan eks tambang batu bara," tandasnya.
2. Perusahaan sudah berusaha melakukan pengembangan
Munawwar menjelaskan, PKP2B (perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara) sudah melakukan berbagai upaya dengan pengembangan kawasan peternakan bersama komunitas-komunitas peternakan. Contohnya perusahaan PT Kaltim Prima Coal, PT MHU, serta pada perusahaan pertambangan lainnya.
"Kami terus mengupayakan dukungan semua pihak, baik itu IUP (izin usaha pertambangan), PKP2B bahkan integrasikan sawit dengan sapi yang akan dibuatkan Pergubnya, termasuk mengedukasi dan membina masyarakat terkait penggunaan lahan eks tambang," jelasnya.
3. Pengembangan terus dilakukan
Sementara pengembangan kawasan pertambangan, ujar Munawwar yang sudah ada terus dikembangkan, sedangkan jika belum ada maka akan diupayakan ada, sehingga kawasannya bisa terus bertambah hingga mampu meningkatkan jumlah populasi sapi.
Termasuk pengembangan kawasannya dan penyediaan bibit ternak sapi, di mana tahun 2021, dari tujuh IUP sudah menyumbang 123 ekor sapi dan 50 ekor sudah ada di UPTD dan selebihnya ada di lingkar tambang.
"Kawasan-kawasan inilah yang kita berdayakan kegiatannya. Peran dari semua pihak sangat diperlukan, karena pembangunan akan terwujud dengan adanya sinergi dan kerja sama peningkatan jumlah populasi sapi," paparnya.