Penajam, IDN Times - Tokoh Dayak di Kalimantan meminta Polri agar tetap mengindahkan budaya dan tradisi masyarakat lokal dalam proses rekrutmen personel. Seperti kebiasaan tato dan tindik di antara masyarakat Dayak agar bukan menjadi halangan menjadi anggota Polri.
Ini terungkap saat Zoom meeting Biro Pengendalian Personel SSDM Mabes Polri bersama tokoh adat kota/kabupaten di Kalimantan dan Bali, Selasa (28/3/2023).
“Perekrutan anggota Polri berasal dari masyarakat adat Dayak dengan melibatkan tokoh adat. Harapannya dapat menjadi bagian dalam proses perekrutan itu,” kata tokoh Dayak Kalimantan Ervan usai mengikuti kegiatan Zoom meeting di Polres Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim).