Tradisi "Baayun Maulid" yang Keasriannya Dijaga Warga Banjarmasin

Banjarmasin, IDN Times - Ratusan warga Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) berpartisipasi meramaikan pegelaran tradisi budaya Suku Banjar "Baayun Maulid" di halaman Masjid Sultan Suriansyah, Rabu (27/9/2023).
Tradisi Baayun Maulid merupakan warisan budaya Banjar yang digelar Pemerintah Kota Banjarmasin setiap bulan Rabiul awal atau bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Momentum Baayun Maulid dimanfaatkan warga muslim di Banjarmasin untuk mengambil keberkahan atas kelahiran nabi terakhir umat Islam di dunia.
1. Keasrian budaya Baayun Maulid
Kabid Kebudayaan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Banjarmasin Zulfaisal menyatakan, tradisi Baayun Maulid masih terjaga keasriannya.
Keasrian tradisi ini dapat dilihat ayunan dengan kain kuning, kemudian diberi hiasan dari daun kelapa kering dan hiasan lainnya untuk penampilan masing-masing peserta. Karena setiap peserta berbeda-beda penampilannya sesuai dengan ekonomi.
Tak tertinggal lantunan selawat Nabi Muhammad SAW menjadi hal yang wajib dalam tradisi itu agar mendapat syafaat Rasulullah.
"Ya tradisi ini kita jaga seperti ayunan kain kuning dan tapih, kemudian beras ketan, telur dan wadai (kue) menjadi pertunjukan setiap peserta," ucapnya.