Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro  buka suara soal perkembangan kasus pembunuhan di Muara Kate pada acara coffee morning bersama jurnalis, Selasa (27/5/2025). (Dok. Humas Polda Kaltim)
Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro buka suara soal perkembangan kasus pembunuhan di Muara Kate pada acara coffee morning bersama jurnalis, Selasa (27/5/2025). (Dok. Humas Polda Kaltim)

Paser, IDN Times - Hampir tujuh bulan berlalu sejak tragedi berdarah di Dusun Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Russell (60), seorang warga yang dikenal vokal menolak truk batu bara melintasi jalan negara, tewas diserang saat subuh, 15 November 2024. Anson (55), tetua adat lainnya, juga mengalami luka serius dalam kejadian tersebut.

Namun hingga kini, pelaku pembunuhan masih belum tertangkap. Belakangan, Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro menyebut ada perkembangan yang signifikan dalam upaya pengungkapan kasus ini.

1. Kapolda Kaltim: "Ini jadi atensi khusus saya"

Koalisi Masyarakat Sipil mendesak Gubernur Kaltim merespons tragedi Muara Kate dan menghentikan seluruh aktivitas hauling batu bara di jalan umum. (Dok. Istimewa)

Kapolda Kalimantan Timur, Irjen Pol Endar Priantoro, kembali buka suara soal perkembangan kasus ini dalam acara coffee morning bersama jurnalis, Selasa (27/5/2025).

"Ini menjadi atensi khusus saya sendiri sebagai Kapolda," ujar Endar.

Menurut mantan Direktur Penyelidikan KPK itu, pengungkapan kasus ini tidak mudah. Apalagi, kasus tersebut sudah berjalan sejak kepemimpinan Kapolda sebelumnya, Irjen Nanang Avianto.

“Namanya kasus pembunuhan, kita bicara scientific investigation. Gak bisa cuma pakai asumsi,” tegasnya.

2. Tim khusus dibentuk, progres diklaim sangat baik

Editorial Team

Tonton lebih seru di