Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pinggiran pemukiman Sungai Mahakam (digitalcollections.universiteitleiden.nl/KITLV Leiden)

Samarinda, IDN Times - Di Samarinda, ada adagium atau pepatah terkenal, bilamana satu kali minum air Sungai Mahakam pasti akan meminumnya lagi.

Maknanya, barang siapa berkunjung ke Samarinda atau wilayah Kutai untuk kali pertama, maka cepat atau lambat dia pasti akan kembali lagi. Pepatah itu terus saja digaungkan bagi siapa pun yang mengunjungi Bumi Mulawarman. Mulai dari masyarakat biasa hingga presiden.

“Entah siapa yang pertama kali mencetuskan, sebagian orang mengungkapkan latar belakangnya berdasarkan sejumlah kejadian yang kebetulan menyamai mitos tersebut,” terang sejarawan Samarinda, Muhammad Sarip, Senin (16/9).

1. Presiden Soekarno

Galeri Samarinda Bahari, buku Sejarah Sungai Mahakam/M Sarip

Peristiwa pertama misalnya terjadi pada 17 September 1950, ketika itu Presiden Indonesia ke-1, Ir. Soekarno datang untuk kali pertama di Samarinda dengan agenda peletakan batu pertama Taman Pahlawan. Dia disambut oleh AR Afloes dari Federasi Kalimantan Timur dan Abdoel Moeis Hassan, yang sekarang diusulkan menjadi pahlawan nasional dari Kaltim.

“Saat itu air minum dalam kemasan belum ada, sehingga saat hendak melepaskan dahaga, Bung Karno minum air yang sudah direbus dari Sungai Mahakam,” katanya.

Tahun berganti, pada 19 Juli 1957 atau 7 tahun kemudian sang pahlawan proklamator itu datang kembali ke Ibu Kota Kaltim. Kedatangannya disambut dengan meriah.

2. Wakil Presiden Muhammad Hatta

Editorial Team

Tonton lebih seru di