Uli, Mikhayla, dan Mori Kembali ke Hutan di Hari Bumi

Tenggarong, IDN Times - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur bersama Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) dan sejumlah mitra, melepasliarkan enam individu orangutan ke Hutan Kehje Sewen, yang terletak di wilayah Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (22/4/2025).
Sejak 2015, sisi selatan Hutan Kehje Sewen telah menjadi lokasi rutin untuk pelepasliaran orangutan hasil rehabilitasi Yayasan BOS.
Lima dari orangutan tersebut merupakan hasil rehabilitasi, sementara satu individu lainnya dikembalikan ke alam liar setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif di Samboja Lestari.
Seremonial pelepasliaran keenam individu orangutan ini bertepatan dengan peringatan Hari Bumi 2025.
1. Perjuangan menuju Kehje Sewen
Untuk mencapai titik pelepasliaran, tim gabungan menempuh perjalanan selama kurang lebih 20 jam dengan berbagai moda transportasi, termasuk kendaraan 4WD, perahu, serta angkut manual menggunakan tenaga manusia. Medan berat dan potensi longsor di jalur menuju lokasi menjadi tantangan tersendiri dalam proses pelepasliaran ini.
Enam orangutan yang dilepasliarkan terdiri dari tiga jantan dan tiga betina. Mereka adalah Sie-sie, Bugis, Uli, ketiganya merupakan orangutan jantan. Lalu ada Siti, Mikhayla, dan Mori, ketiganya berjenis kelamin betina.
Rencananya, keenam individu orangutan ini akan dilepas ke Hutan Kehje Sewen pada Rabu (23/4/2025).
BKSDA Kalimantan Timur dan Yayasan BOS turut menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara, serta masyarakat setempat atas dukungan dan kerja samanya.
"Yayasan BOS juga mengucapkan terima kasih kepada para mitra internasional seperti BOS Australia, Jerman, Selandia Baru, Swiss, Inggris, Amerika Serikat, Prancis, dan Save the Orangutan, serta organisasi pendukung seperti Orangutan Outreach. Apresiasi juga diberikan kepada mitra dari sektor swasta, termasuk PT RAPP (APRIL Group), PT Bank Central Asia Tbk, dan para donor individu dari seluruh dunia," kata Ketua Pengurus Yayasan BOS, Jamartin Sihite, Selasa (22/4/2025).