Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud mendorong perubahan skema dana bagi hasil untuk daerah penghasil SDA. (IDN Times/Erik Alfian)
Dalam rapat koordinasi tersebut, Rudy Mas'ud secara khusus menyoroti beberapa potensi pendapatan yang dapat diperjuangkan untuk meningkatkan porsi transfer ke daerah penghasil, yang saat ini dirasa belum optimal:
Yang pertama, Dana Bagi Hasil (DBH) di Sektor Penjualan Hasil Tambang (PHT)
Berdasarkan data Kementerian ESDM, Kalimantan Timur dalam lima tahun terakhir menyumbang lebih dari 60% pendapatan nasional dari penjualan hasil tambang. Namun, sayangnya, belum ada mekanisme DBH yang berpihak kepada daerah-daerah penghasil. "Bukan hanya batu bara, ada nikel, ada emas, dan mineral yang lain," ungkap Rudy.
Yang kedua adalah PNBP Penggunaan Kawasan Hutan (PKH). Rudy menyebut Kalimantan Timur menyumbang 38% kontribusi PNBP PKH secara nasional. Namun, lagi-lagi, belum ada porsi pembagian yang masuk ke daerah penghasil secara proporsional.
"Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan sedikit, Sumatera, Papua, Maluku, Sulawesi. Ini tentu perlu kita sinkronisasikan kembali," tegas Rudy Mas'ud.
Gubernur Rudy menambahkan bahwa kondisi fiskal daerah saat ini masih terbatas, tidak hanya di Kalimantan Timur tetapi juga di seluruh Indonesia. Ia memberikan contoh nilai bagi hasil dari kawasan hutan yang dinilai masih terlalu kecil, serta dana bagi hasil dari sektor kelapa sawit yang dianggap masih minim.
"Bahkan masih ada penjualan hasil tambang itu yang tidak dirasakan sama sekali," ungkapnya.
"Hampir semuanya daerah penghasil mineral dan batubara hasilnya masih nol untuk PNBP Hasil Tambang-nya," tambah Rudy.
Ia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang berdiskusi intensif mengenai bagaimana agar PNBP dari hasil tambang ini dapat dibagihasilkan, layaknya dana bagi hasil kelapa sawit, meskipun saat ini angkanya masih kecil.
Mengenai besaran ideal pembagian, Rudy Mas'ud menyatakan bahwa hal tersebut akan dirumuskan sesuai dengan undang-undang yang berlaku dari pusat.
"Nanti besarnya nanti kita akan diskusikan sama-sama," katanya.