Capres nomor urut 1, Anies Baswedan mengunjungi Pasar Flamboyan. (IDN Times/Teri).
Insiden tersebut, kata Abdullah murni terjadi karena tidak sengaja. Karena saat itu di lokasi tampak penuh dan berdesak-desakan. Banyak warga yang rela datang untuk bertemu Anies.
Abdullah bilang, hal tersebut refleks terjadi pada pendukung Anies yang antusias dan kagum menyambut kedatangan calon presiden yang mereka pilih saat berkampanye di salah satu lokasi dan agenda politik di Kota Pontianak.
“Itu ternyata mereka antusias. Apalagi mereka itu pakai atribut Amin, orang tua lagi. Mereka itu antusias kepingin untuk salaman atau memegang badannya itu,” terangnya.
Terlebih kata Abdullah, wajah capres Anies tampak tersenyum pascainsiden tersebut. Itu menandakan sebagai kode penghormatan dan sapaan akrab Anies Baswedan terhadap para masyarakat serta pendukung dan simpatisannya tersebut.
“Ini saya kira tak ada benarnya itu video dan dengan narasi yang dikembangkan di medsos itu,” lanjut Abdullah.
Pada kesempatan itu, dia juga membantah terkait isu simpang siur dan tuduhan-tudahan di media sosial soal adanya penangkapan. Pasalnya, kegiatan tersebut berjalan kondusif meski dipadati oleh massa pendukung Anies yang dikawal ketat oleh aparat keamanan.
“Termasuk isu penangkapan tidak ada. Kita TKD dijaga oleh intel kepolisian. Sudah lihat apa yang terjadi sebenarnya dan tidak ada apa-apa. Cuma melihat narasi itu video dipercepat seolah-seolah semacam ada pemukulan atau mendorong. Saya kira itu tidak benar. Karena saya saksikan dan bisa pertanggungjawabkan itu,” tukasnya.