Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Warga Desa Bukit Subur PPU Keluhkan Jalan Rusak Parah

Sejumlah anak-anak sekolah yang berjuang melalui jalan rusak di Desa Bukti Subur Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)
Sejumlah anak-anak sekolah yang berjuang melalui jalan rusak di Desa Bukti Subur Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times - Warga Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) mengeluhkan kerusakan jalan yang cukup parah. Jalan itu masih berupa tanah liat dari dan menuju ke desa tersebut.

“Kerusakan jalan itu cukup parah, akibatnya banyak warga yang alami kendala ketika ingin melakukan perjalan dari atau masuk desa. Bahkan ada beberapa anak sekolah yang harus berjuang melalui jalan itu agar bisa sampai ke sekolah,” ujar seorang warga bernama Ujang kepada IDN Times, Selasa (14/3/2023) di Penajam.

1. Anak-anak sekolah tiap hari berjuang lalui jalan itu

Sejumlah anak-anak sekolah yang berjuang melalui jalan rusak di Desa Bukti Subur Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)
Sejumlah anak-anak sekolah yang berjuang melalui jalan rusak di Desa Bukti Subur Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)

Keadaan jalan terkini menuju desa di Bukit Subur cukup memprihatinkan. Anak-anak sekolah setiap hari selalu berjuang melalui jalan itu agar bisa sampai ke sekolahnya.

“Bagaimana mereka mau fokus belajarnya, kalau setiap hari harus berjuang melalui jalan rusak berlumpur itu, semoga ada perhatian segera dari pemerintah,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Bukit Subur, Asep Andriawan mengungkapkan, kondisi terkini jalan poros dari Desa Bukit Subur menuju ke Kelurahan Sepan dan Kelurahan Riko, terdapat beberapa titik yang alami kerusakan parah.

2. Pemeritah desa sudah sampaikan ke UPT DPU

Sejumlah anak-anak sekolah yang berjuang melalui jalan rusak di Desa Bukti Subur Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)
Sejumlah anak-anak sekolah yang berjuang melalui jalan rusak di Desa Bukti Subur Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)

Menghadapi kondisi itu, pemeritah desa juga sudah menyampaikan ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kecamatan Penajam agar jalan itu bisa segera diperbaiki.

“Alhamdulillah sudah ada pengecekan lapangan dari pihak UPTD PU Kecamatan Penajam bersama Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) PPU serta akan dilakukan perawatan dan perbaikan segera," tuturnya.

Bahkan, lanjutnya, alat berat milik UPT DPU dan material dari Dinas PUPR juga segera didatangkan ke desa itu. Untuk BBM-nya mungkin nanti disiapkan oleh desa. Tetapi saat ini UPT DPU sedang menyelesaikan pekerjaan jalan yang juga rusak menuju Kelurahan Gersik, penajam. 

3. Belum dapat informasi kapan mulai diperbaiki

Kondisi jalan rusah menuju desa Bukti Subur Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)
Kondisi jalan rusah menuju desa Bukti Subur Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)

Pihak desa belum mendapatkan informasi kapan jalan itu akan diperbaiki oleh Pemerintah. Mereka hanya berharap perbaikan itu bisa lebih cepat dilakukan.

“Kami belum mendapatkan informasi kapan mulai dikerjakan perbaikan jalan itu, karena saat ini alat milik UPT DPU masih bekerja perbaikan jalan menuju kelurahan Gersik yang kondisinya juga rusak parah,” sebut Asep.

Selain itu, lanjutnya, dari hasil koordinasi pihaknya dengan dinas terkait sehubungan dengan pekerjaan jalan lanjut. Diketahui tahun ini sudah dianggarkan untuk proyek multiyears lanjutan jalan rigid dari Sepan menuju ke Bukit Subur. 

“Adapun pagu anggaran proyek multiyears lanjutan pembangunan jalan tersebut,  sebesar Rp12,6 miliar, ini berdasarkan  data hasil Musrembang kemarin. Mudah-mudahan cepat terealisasi dan terlaksana guna mengurangi keluhan masyarakat,” harapnya. 

4. Jalan satu-satunya

Kondisi jalan rusah menuju desa Bukti Subur Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)
Kondisi jalan rusah menuju desa Bukti Subur Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)

Ia menjelaskan, jalan poros iitu merupakan jalan utama dan satu-satunya yang digunakan masyarakat dari dan ke desa Bukit subur. Jalan ini juga kerap dijadikan jalur untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan.

Selain itu, jalan itu juga dijadikan akses satu-satunya oleh anak-anak yang tinggal di  RT 4 Kelurahan Riko dan Desa Bukit Subur, menuju ke SMA Negeri 6 Sotek, SMP Negeri 24 dan SD Negeri 034 Bukit Subur.

Dibeberkannya, panjang jalan poros dari Sepan menuju ke Bukit Subur lebih kurang mencapai 14 kilometer. Sementara jalan yang sudah dibangun rigid lebih kurang tujuh hingga delapan kilometer dan sisanya sekitar lima kilometer masih berupa tanah, di mana terdapat lebih kurang 17 titik kondisinya rusak parah.

“Mudah-mudahan tahun ini mulai dikerjakan sisanya. Kami berharap kontraktor pelaksana lebih dahulu mengerjakan lokasi-lokasi yang parah dimulai dari Desa Bukit Subur,” imbuh Asep.

5. Sudah beberapa kali diperbaiki tapi rusak lagi

Warga bersama pemerintah desa Bukit Subur gotong royong perbaiki jalan yang rusak parah  (IDN Times/Ervan)
Warga bersama pemerintah desa Bukit Subur gotong royong perbaiki jalan yang rusak parah (IDN Times/Ervan)

Untuk diketahui, tambah Asep, sebenarnya pemerintah desa dan masyarakat sudah beberapa kali melakukan gotong royong memperbaiki jalan tersebut. Tetapi karena kondisi jalan yang masih tanah dan akhir-akhir ini curah hujan cukup tinggi serta tiap hari dilalui oleh masyarakat, maka jalan itu kembali rusak.

“Jalan yang rusak parah mulai dari wilayah kelurahan Sepan di Gunung Sungkai atau Gunung Gambalina, lalu di RT 4 Kelurahan Riko, di Gapura selamat datang desa Bukit Subur dan dekat pemakaman umum desa kami,” urainya.

Kondisi jalan rusak itu, tuturnya, sudah terjadi di beberapa tahun sebelumnya, namun karena curah hujan tidak tinggi dan kegiatan masyarakat masih kurang sehingga kerusakan tidak terlalu parah. Apalagi tiap tahun ada perawatan jalan dari UPTD PU. 

Tetapi, masyarakat merasakan jalan itu semakin rusak, sejak pertengahan Januari 2023 kemarin hingga sekarang. 

“Meskipun kami lakukan perbaikan secara gotong royong, tetapi kondisi tetap rusak dan hampir sebulan ini semakin parah hampir disebabkan curah hujan tinggi akibatnya badan jalan yang masih tanah liat itu menjadi seperti bubur ketika dilalui,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us