Tato peserta program hapus tato dari rumah zakat Kalbar. (IDN Times/Rumah Zakat).
Seorang warga dari Kecamatan Jungkat, Kabupaten Mempawah Eko Setiawan memilih ikut program hapus tato gratis dari rumah zakat karena ingin hijrah menjadi pribadi yang bersih dari sebelumnya.
Dia menceritakan, dulu Eko membuat tato pada saat kuliah di Yogyakarta. Dia diajak teman-temannya untuk membuat tato. Namun setelah menikah, dan punya anak, Eko merasa malu tato tersebut dilihat anaknya.
“Dulu tato ini dibuat pada jaman kuliah karena pengaruh teman, teman banyak yang buat tato jadi pingin juga karena seni. Pas sudah nikah malu pas sudah punya anak,” kata Eko.
Pria berusia 37 tahun ini mengaku sudah melakukan hapus tato sebanyak 15 kali dan saat ini tato tersebut sudah 80 persen pudar dan akan menghilang.
“Kalau sakitnya sih masih sakit buatnya. Mumpung masih ada program rumah zakat mending dimanfaatkan, kalau sama dokter lebih mahal. Kalau ada kesempatan jangan disia-siakanlah,” terang Eko.
Dia juga berterima kasih dengan Rumah Zakat Kalbar karena telah mengadakan program hapus tato tersebut. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat dan membantu untuk orang yang ingin hijrah.
“Bagus Rumah Zakat Kalbar mau peduli dengan kita sangat membantu untuk kita yang mau hijrah. Dulu saya sempat ke dokter tapi biaya mahal, terima kasih untuk Rumah Zakat ada program hapus tato ini,” tukasnya.