Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Warga Samarinda Diminta Berjaga, Bendungan Benanga di Level Siaga

Banjir di Samarinda memang menjadi momok. Dalam hitungan jam saat hujan melanda Kota Tepian, sebutan Samarinda bisa tergenang. Potret tersebut diambil pada Juni 2019 (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Perlahan-lahan banjir di Kota Tepian--sebutan lain Samarinda--mulai surut. Air yang tadinya bisa setinggi pinggang orang dewasa kini kembali normal, kendaraan bisa melintas tanpa takut dengan genangan. Padahal sebelumnya, Samarinda dipenuhi dengan air.

Dua hari lalu, tepatnya Sabtu(11/1) hujan melanda hingga Ahad (12/1) subuh. Meskipun demikian tinggi muka air (TMA) Bendungan Benanga, Kelurahan Lempake, Samarinda Utara, siang tadi (13/1) terpantau merangkak naik hingga 89 sentimeter dengan status kuning atau siaga, warga pun diminta berjaga.

1. Warga Samarinda diminta waspada tinggi air meningkat di level siaga

Kondisi Bendungan Lempake dengan status siaga ketinggian TMA di atas 80 sentimeter (IDN Times/Yuda Almerio)

Banjir bukan hal baru bagi Ibu Kota Provinsi Kaltim ini, tercatat pada 1998 Samarinda pernah mengalami banjir besar, empat orang harus kehilangan nyawa karena peristiwa tersebut, tak hanya itu sebanyak 105.835 jiwa harus mengungsi kerena tempat tinggal mereka diterjang banjir.

Meskipun korban terdampak tak semasif era 90-an, banjir kembali melanda Samarinda pada 2008, 2017 dan 2019.

Dari ketiga petaka banjir pada tahun 2000-an, paling lama ialah banjir Juni 2019. Dua pekan warga harus menderita akibat terjangan banjir. Itu sebab, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Hendra AH Meminta warga waspada.

"Sebelumnya, TMA itu masih normal, akibat banjir yang terjadi di Sungai Siring, air itu ternyata sudah sampai ke Bendungan," katanya saat dikonfirmasi pada Senin (13/1).

2. Air bendungan bisa meluap jika berada di level awas

Ilustrasi. Kondisi Bendungan Lempake dengan status siaga ketinggian TMA di atas 80 sentimeter (IDN Times/Yuda Almerio)

Masing-masing warna menentukan langkah yang harus diambil, mulai dari hijau untuk waspada, kuning yaitu siaga dan merah itu awas.

Untuk angka TMA, ketiganya tetap sama yakni hitungan 10-90 sentimeter. Semakin tinggi angka TMA diiringi dengan perubahan warna maka warga Kota Tepian harus bersiap, lebih lagi jika rona berubah merah.

Kata, Hendra ada kemungkinan air dari bendungan, melimpah keluar jika berada di level merah atau awas, maupun jika ada bocoran di rembesan tanah bendungan. Meski demikian, di kawasan Bengkuring, Samarinda Utara pergerakan air belum terlalu tinggi, hanya 20-25 sentimeter.

"Itu laporan petugas kami di lapangan, kemungkinan berubah selalu ada," katanya.

3. Tinggi air akan diawasi BPBD selama 24 jam

Kondisi Jalan dr. Soetomo di Samarinda yang kerap banjir ketika hujan (IDN Times/Yuda Almerio)

Untuk titik banjir itu beragam, tak semua wilayah Samarinda terendam air ketika hujan terlebih yang berdiam di kawasan perbukitan. Meski demikian, BPBD Samarinda tetap memberi instruksi untuk waspada terlebih warga yang tinggal di kawasan Samarinda Utara, Samarinda Ulu, Sungai Pinang dan Kecamatan Sambutan.

Antisipasinya sejumlah posko dibangun dan menurunkan sejumlah perahu karet di kawasan yang masih terendam seperti Pampang dan Bengkuring. Dua daerah ini masuk Samarinda Utara.

"Sementara untuk TMA kami akan mengawasi 24 jam," pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Yuda Almerio
EditorYuda Almerio
Follow Us