Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Waspada TBC! Pemkot Pontianak Temukan 1.118 Kasus di 2025

Ilustrasi TBC/sumber AI GPT
Ilustrasi TBC/sumber AI GPT
Intinya sih...
  • TBC jadi prioritas lewat program Quick Win
  • Pemkot juga perhatikan kondisi tempat tinggal warga
  • Dinkes Pontianak pantau penderita TBC sampai sembuh
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pontianak, IDN Times - Dinas Kesehatan Kota Pontianak menerangkan sepanjang tahun 2025 ada sebanyak 1.119 orang yang positif Tuberculosis (TBC) dan sedang melakukan pengobatan.

Dinas Kesehatan Kota Pontianak melakukan skrining penyakit Tuberculosis yang menyasar masyarakat di kecamatan Pontianak Barat.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyebut, skrining yang dilakukan merupakan langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam mencari data yang valid terkait masyarakat yang mengidap Tuberculosis sekaligus melakukan pemetaan masyarakat yang berpotensi terjangkit kasus Tuberculosis.

“Tuberculosis adalah salah satu penyakit yang jadi penanganannya menjadi salah satu prioritas pemerintah, lewat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,” ungkap Edi, Minggu (15/6/2025).

1. TBC jadi prioritas lewat program Quick Win

Ilustrasi TBC. (Kemkes.go.id)
Ilustrasi TBC. (Kemkes.go.id)

Edi menyebutkan, Pemkot Pontianak juga menjadikan penanganan penyakit Tuberculosis sebagai salah satu prioritas lewat program Quick Win yang diusung pihaknya.

Karena menurut Edi, kasus Tuberculosis ini memiliki tingkat keterjangkitan yang sangat tinggi. Sehingga perlu adanya penanganan cepat dan tepat dalam mencegah serta mengobati penyakit pernafasan ini.

“Tuberculosis harus kita tangani, baik penderita aktif maupun sekitarnya seperti keluarga dan lingkungan tempat tinggal. Karena hal ini sangat berpengaruh terhadap ketertularan dan penyembuhan total pasien,” terangnya.

2. Pemkot juga perhatikan kondisi tempat tinggal warga

c667cb96-a105-4f41-8603-2d376e9fac52.jpeg
Wali Kota Pontianak, Edi Kamtono minta Dinkes pantau warga terpapar TBC. (IDN Times/Prokopim).

Wako Pontianak juga menekankan bahwa dalam skrining kali ini, kondisi tempat tinggal hingga lingkungannya akan menjadi perhatian.

Edi meminta para petugas dapat mengecek kondisi rumah warga termasuk sirkulasi udara, pencahayaan, hingga kelembaban. Hal ini, kata dia, juga mempengaruhi penyebaran penyakit TBC.

“Kondisi rumahnya juga didata. Jika ada hal yang perlu ditangani, akan dibantu lewat Dinas PUPR dengan program Bedah Rumah,” tegas Edi.

3. Dinkes Pontianak pantau penderita TBC sampai sembuh

Ilustrasi TBC (Wikimedia.org/CDC)
Ilustrasi TBC (Wikimedia.org/CDC)

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Pontianak Saptiko mengatakan, program skrining ini juga bertujuan untuk menjaring masyarakat yang mengidap Tuberculosis sehingga bisa segera ditangani hingga sembuh. Karena dengan meminum obat selama 2 minggu, penderita tidak akan bisa menularkan penyakitnya ke orang lain.

“Dengan meminum obat, penderita tidak menyebarkan penyakitnya. Namun, tetap harus minum obat agar penyakitnya bisa sembuh total,” ungkapnya.

Dari segi pemantauan, Saptiko mengatakan terdapat tiga pihak yang terlibat untuk memantau progres penyembuhan penderita Tuberculosis. Pertama adalah keluarga penderita, kedua adalah Kader Tuberculosis, dan ketiga yaitu petugas Puskesmas.

4. Sepanjang 2025 ada 1.118 orang terjangkit TBC di Pontianak

b2b968c8-cc3e-4e8a-ae8e-d99953abd5ad.jpeg
Wali Kota Pontianak, Edi Kamtono minta Dinkes rutin skrining TBC. (IDN Times/Prokopim).

Per tahun 2025, kata saptiko, ada sebanyak 1.118 orang yang positif TBC dan sudah dipantau untuk proses pengobatan.

Saptiko memastikan, penangan kasus Tuberculosis ini sepenuhnya ditanggung pemerintah lewat BPJS Kesehatan. Sehingga masyarakat diminta turut aktif berpartisipasi menekan angka keterjangkitan Tuberculosis tanpa harus khawatir terkait pembiayaan penanganan.

“Pemeriksaan hingga pengobatan sepenuhnya gratis hingga sembuh. Tingkat kesembuhan Tuberculosis ini hingga 95 persen jika minum obatnya tertatur,” tukasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us