TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Positif COVID-19 Balikpapan Hari Ini Tembus 63 Kasus, RS Mulai Penuh

Klaster keluarga dan guru bertambah

Press release COVID-19 di Balikpapan (IDN Times/ Anjas Pratama)

Balikpapan, IDN Times - Satgas Covid kota Balikpapan kembali menggelar rilis update kasus COVID-19 di Klinik Juanson, Balikpapan Selatan Selasa (15/12/20). Dalam rilis ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty menyampaikan penambahan 63 kasus terkonfirmasi positif per hari ini.

Dari 63 kasus tersebut, 15 diantaranya bergejala dan dirawat di rumah sakit. 14 kasus lainnya merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG), dan 23 kasus merupakan tracing atau pelacakan dari kasus sebelumnya.

Ini, lanjut Dio, sapaannya, merupakan klaster keluarga yang cukup besar. "Klaster keluarga yang cukup besar, 11 orang. Lalu 1 kasus riwayat tracing di tempat kerja, 4 riwayat pelaku perjalanan, serta 6 kasus lanjutan rapid reaktif," beber Dio.

Baca Juga: R Nought Naik Jadi 1,26, Wali Kota Balikpapan Sorot Kafe & Pernikahan

1. Penambahan 63 kasus patut diwaspadai, klaster keluarga dan guru bertambah

Andi Sri Juliarty, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan saat jumpa pers terkait virus corona di Balikpapan pada 3 Maret 2020 (IDN Times/Mela Hapsari)

Juru Bicara Satgas COVID-19 ini juga menambahkan, ada 31 kasus sembuh. Dengan rincian, 5 diantaranya dari embarkasi haji, 1 pasien selesai perawatan di RS Pertamina Balikpapan, 1 dari RS Kanujoso Djatiwibowo, dan 24 usai isolasi mandiri.

Untuk kasus meninggal bertambah 1 yakni Bpn 5021 berjenis kelamin perempuan dengan usia 58 tahun. "Meninggal pada 13 Desember 2020 di RS Kanujoso Djatiwibowo," sebutnya.

Selanjutnya Wali Kota Rizal Effendi juga menegaskan, penambahan yang mencapai 63 kasus ini menjadi perhatian pihaknya. Selain angkanya cukup tinggi ada juga klaster keluarga, ada klaster guru. Ini, menurut dia mesti diwaspadai.

"Ada klaster keluarga 11 orang, juga 2 dokter dan 1 perawat yang terkonfirmasi positif. Selain itu juga ada penambahan 7 orang guru terkonfirmasi positif," bebernya.

Klaster keluarga, lanjutnya, pertama kali bersumber dari anggota keluarga yang merupakan tenaga medis. "Jadi ini dari beberapa mudah tertular tenaga medis dan kami tracing. Total ketemu 11 positif," katanya.

Sementara untuk guru yang dinyatakan positif ada guru SD dan SMP. "Ini akan menjadi catatan kami, karena tentu akan dievaluasi apa sekolah bisa dibuka atau tidak. Kemudian juga ada beberapa kasus dari perusahaan yaitu Pertamina dan perbankan," tegas Rizal.

2. Dari 409 reaktif, baru 321 guru yang jalani swab test

Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 melakukan tes cepat COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Dio menambahkan, pemeriksaan guru dilaksanakan dalam rangka deteksi dini simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sampai kini sebanyak 2696 yang telah menjalani rapid test. Dari jumlah ini ada 409 yang reaktif. Namun, sampai batas akhir Sabtu lalu, hanya 321 guru yang datang swab.

"Jadi masih ada yang belum datang. Dari 321 orang ini ada yang dibantu Klinik Juanson untuk pemeriksaan swab, total positif mencapai 7 orang yang dirilis hari ini," sebutnya.

Pihaknya juga telah menyampaikan kepada Kepala Disdikbud Kota Balikpapan, agar 7 kasus positif ingin ditindaklanjuti dengan isolasi. "Tujuh orang guru ini sudah menjalani isolasi sejak kemarin dan tidak turun ke sekolah. Jadi mereka sudah menjalani isolasi sejak dinyatakan reaktif," katanya.

Bagi guru yang belum periksa, lanjutnya, Satgas masih membuka layanan pemeriksaan swab. Dengan begitu tidak lagi melalui DKK Balikpapan. "Kami silakan guru langsung periksa ke lab Tirta," katanya.

Baca Juga: 77 SMP dan SD di Balikpapan Mulai Lakukan Simulasi Tatap Muka

Berita Terkini Lainnya