TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiga Tahun Tak Kibarkan Bendera, Warga Penajam Ditegur Koramil  

Alasannya karena malas serta tidak peduli perjuangan pahlawa

Rumah warga Gunsel yang sama sekali tidak menaikkan bendera saat HUT RI (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times - Koramil 01 Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) menegur dua warga Kelurahan Gunung Seteleng. Warga ini kedapatan sudah tiga tahun terakhir tidak pernah mengibarkan bendera Merah Putih selama perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia. 

“Dua orang warga tersebut sama sekali tidak mau mengibarkan bendera merah putih di depan rumahnya dan itu sudah berlangsung selama tiga tahun HUT RI termasuk pada HUT ke 76 tahun 2021 ini,” ujar Dandim 0913/PPU Letkol Inf Dharmawan Setyo Nugroho melalui Danramil 01/Penajam Kapten Inf Imam Syafi'i kepada IDN Times, Kamis (19/8/2021).

Baca Juga: Konflik Bupati dan Wabup Penajam Memanas, Eks Pejabat pun Berkomentar

1. Sudah acap kali ditegur Babinsa dan Bhabinkamtibmas tapi tidak digubris

Rumah warga Gunsel yang sama sekali tidak menaikkan bendera saat HUT RI (IDN Times/Ervan)

Imam mengatakan, personel TNI/Polri sudah beberapa kali menegur dua orang pemilik rumah agar mengibarkan bendera selama HUT RI. Aparat memberikan teguran lewat personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Namun teguran aparat selama ini diabaikan mereka dengan alasan malas serta tidak peduli dengan apa yang telah dikorbankan para pejuang.

“Terus terang saya dan anggota sudah sangat jengkel, karena ini merupakan kali ketiga saat HUT RI kami menegur pemilik rumah tersebut, agar mau memasang dan menaikkan bendera di depan rumahnya tetapi mereka tetap membandel. Jangan salahkan kami jika nanti pintu rumahnya kami cat silang merah putih,” tegas Danramil.

2. Kedua warga ini tidak menghargai perjuangan para pahlawan

TNI,POLRI dan masyarakat PPU tetap jaga situs meriam peninggalan Jepang (IDN Times/Istimewa)

Ia menilai, kedua warga ini sangat apatis atau tidak peduli dengan kemerdekaan yang diperjuangkan oleh para pejuang tersebut. Jadi wajar saja kalau nanti para Babinsa, Babinkamtibmas, lurah dan warga memasang ramai-ramai rumahnya dengan bendera merah putih.

“Langkah ini biar warga itu malu. Apalagi ada perintah dari atasan untuk meriahkan perayaan 17 Agustus dengan warna merdeka salah satunya bendera merah putih, tapi masih ada aja tang tidak sadar kemerdekaan dan apatis terhadap lingkungan sekitar,” sebutnya.

Dirinya menyayangkan, ternyata masih ada saja warga di PPU ini yang tidak sadar dengan kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pejuang meskipun telah merelakan harta benda, keluarga dan nyawanya untuk kemerdekaan tersebut.

Baca Juga: Anggaran Minim, Pos Pengetatan COVID-19 di Penajam Terpaksa Ditutup 

Berita Terkini Lainnya