Guru di Balikpapan Meninggal Usai Vaksin, Ini Penjelasan Dinkes
Kadinkes sebut puskesmas tak terima laporan apa-apa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Masyarakat Balikpapan dihebohkan dengan meninggalnya seorang warga usai menjalani vaksinasi COVID-19 beberapa hari sebelumnya. Warga tersebut adalah Muhammad Azmi Ramadan (25), seorang guru honorer di SMP Negeri 17 Balikpapan, Kalimantan Timur.
Sebelumnya ia sempat menjalani vaksinasi COVID-19 pada hari Selasa (18/5/21) di Puskesmas Karang Joang. Karena itu pihak keluarga menduga meninggalnya anak pertama dari empat bersaudara ini ada kaitannya dengan vaksin yang ia jalani sehari sebelum mulai mengalami demam dan nyeri di bagian dada.
Merespons ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengungkapkan, menerima kabar pada Kamis (27/5/21) sekira pukul 04.00 Wita atau setengah jam usai Azmi meninggal dunia.
"Kami dapat kabar dari pimpinan Puskesmas Karang Joang melalui telepon," ungkap Dio, sapaan Andi Sri Juliarty, kamis sore di BSCC Dome Balikpapan.
Baca Juga: Pemkot Balikpapan Ingin Kelola Sampah TPA Manggar dengan Skema KPBU
1. Sempat menjalani rapid test antigen dengan hasil negatif
Dio menjelaskan, dari puskesmas perawatan 24 jam tersebut menginformasikan merawat dan merujuk pasien emergency. Pihak keluarga menyampaikan melalui telepon kepada puskesmas sekira pukul 10.30 Wita. Kala itu kondisi Azmi lemas. Selanjutnya dari pihak Puskesmas melakukan kunjungan rumah dan penjemputan menggunakan ambulans.
"Kemudian yang bersangkutan dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan pertama. Di puskesmas dilakukan pemeriksaan UKG, dan ditemukan detak jantung yang meningkat," beber Dio.
Pemeriksaan dilanjutkan dengan antigen, yang hasilnya negatif. Lalu alat infus mulai dipasang, beserta bantuan oksigenasi dan pemasangan kateter.
"Ini memang standar yang harus dilakukan sebagai tindakan prarujukan. Apalagi jika diketahui jarak Puskesmas Karang Joang cukup jauh dari rumah sakit," terangnya.
Setelah itu korban dirujuk ke RSUD Beriman Balikpapan, di Jalan Mayjen Sutoyo, kawasan Gunung Malang.
Dio membeberkan, mulanya pasien hendak dibawa ke rumah sakit rujukan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Balikpapan, yakni RSUD Kanujoso Djatiwibowo, di Jalan MT Haryono.
Namun rupanya ICU di rumah sakit tersebut sedang penuh. Sehingga pasien dibawa ke rumah sakit rujukan KIPI kedua, yakni RSUD Beriman.
"Di sana juga dilakukan pertolongan. Namun karena kondisinya makin lemah, syok SpO2 (saturasi oksigen) 40 persen dan kemudian dinyatakan meninggal dunia pukul 2.50 Wita," sebut Dio.
Baca Juga: Kasus Positif COVID-19 pada Anak di Balikpapan Melonjak Usai Lebaran