Ternak dari Luar Samarinda Dibatasi, Peternak Lokal Untung
Omzet peternak meningkat jelang idul adha
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di daerah luar membawa keuntungan bagi pedagang hewan kurban lokal. Sebab pedagang dari luar daerah tidak masuk, sehingga omzet mereka meningkat ketimbang tahun sebelumnya.
"Biasanya ada pedagang dari luar kota masuk, seperti dari Sulawesi. Kebetulan yang biasanya di Jalan A. Wahab Sjahranie (AWS) ada 7 lapak sekarang hanya tinggal 3 lapak,” kata Dafi, salah satu pedagang sapi kurban, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (2/7/2022).
Baca Juga: Tuduh Istri Selingkuh, Pria di Samarinda Malah Perkosa Adik Ipar
1. Omzet penjualan peternak lokal meningkat
Ia mengaku, wabah penyakit mulut dan kuku pada sapi tidak mempengaruhi jumlah penjualan hewan kurban, bahkan justru mengalami kenaikan omzet.
Menurutnya, isu wabah PMK memang terjadi di daerah lain dan saat ini tidak ada di Kalimantan Timur (Kaltim) sehingga tidak mempengaruhi penjualan, bahkan berpengaruh terhadap kenaikan harga.
“Harga sapi kurban mengalami kenaikan kisaran Rp3 juta sampai Rp4 juta per ekor," katanya.
Ia mengungkapkan, dulu ia bisa menjual sapi kurban per ekor paling murah dengan harga Rp13 juta, sekarang penjualan paling murah seharga Rp15 juta.
Baca Juga: Ibu di Samarinda Diduga Siksa Anak Kandung Berusia 11 Bulan