Gubernur Kaltara: Perhatian Pemerintah, Baju Adat Tidung di Uang Baru
Baju adat di uang kertas Rp75 ribu dari suku Tidung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie menanggapi heboh di jagat maya lantaran baju adat suku Tidung yang menghiasi uang pecahan Rp75.000 baru disebut-sebut baju dari Tiongkok. Pada uang baru tersebut terpampang 9 anak berbusana pakaian adat Nusantara yang salah satunya busana adat dari Kaltara.
Dilansir dari ANTARA, Irianto mengatakan, "Bagi kita warga Kalimantan Utara tanpa terkecuali, ini suatu kebanggaan bagi kita karena pada uang tersebut juga ada foto seorang anak memakai salah satu busana pengantin adat lokal di Kalimantan Utara yaitu busana Tidung," katanya pada Selasa (18/7/2020).
Irianto menerima selembar uang pecahan Rp75.000 yang dikemas dalam bentuk plakat dari Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalimantan Utara, Yufrizal di ruang rapat Kantor Gubernur di Tanjung Selor.
Baca Juga: Dewan Adat Dayak Tuntut RUU Masyarakat Adat Segera Disahkan
1. Pemerintah memperhatikan Provinsi Kaltara
Irianto mengaku kaget karena setelah uang kertas pecahan Rp75.000 itu diluncurkan saat HUT ke-75 Republik Indonesia, terjadi kehebohan. "Di media sosial maupun di percakapan grup-grup WhatApp ada banyak tuduhan-tuduhan miring dan pikiran-pikiran kotor menuduh pemerintah salah mencetak uang," ujarnya.
"Ini tentu hal yang sangat menyedihkan karena komentarnya sedikit yang positif. Padahal niat peluncuran uang ini sangat baik," lanjut Irianto.
Foto 9 anak-anak yang mewakili seluruh anak-anak dari seluruh penjuru Indonesia. Salah satunya dari Kalimantan Utara dengan busana pengantin adat Tidung. Anak-anak dengan pakaian adatnya ini mewakili wilayah Barat, Tengah, dan Timur Indonesia (Aceh, Riau, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Maluku, dan Papua).
Itu menggambarkan anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus SDM unggul yang siap mewujudkan Indonesia emas 2045.
"Kemudian ini yang harus disadari oleh kita semua. Tidak mungkin Menteri Keuangan, BI menaruh begitu saja salah satu baju adat di Kalimantan Utara kalau tidak ada lirikan pemerintah (pusat) terhadap provinsi kita ini. Jadi jangan dipelintirkan. Kok ada yang memirip-miripkan bahwa itu busana adat China," ujar Irianto.
Baca Juga: Makna Aneka Warna dan Pernak-pernik pada Pakaian Adat Dayak, Sakral!