TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gudang Elpiji hingga Kain Picu Kebakaran di Pandansari Membesar

Dua saksi dimintai keterangan oleh polisi

Kebakaran besar terjadi di Jalan Pandansari, Balikpapan Barat pada, Rabu (7/9/2022) (IDN Times/Riani Rahayu)

Balikpapan, IDN Times - Insiden kebakaran yang terjadi di kawasan Jalan Pandansari RT 20 Kelurahan Marga Sari Kecamatan Balikpapan Barat, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (7/9/2022) dapat diredam jelang petang tadi. 

Itu pun masih terlihat kobaran api membesar di beberapa titik di lokasi kejadian.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan Silvia Rahmadania, saat ditemui di TKP mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan berapa jumlah bangunan yang terbakar karena masih dalam proses pendataan. 

"Saya belum bisa memastikan berapa, karena posisi di dalam ini gak bisa hitung tapi yang pasti ini satu blok. Ada dua RT yaitu RT 18 dan RT 20," ujarnya kepada awak media. 

Baca Juga: Kebakaran Mengamuk di Kawasan Pandansari, Balikpapan Barat

1. Gudang elpiji, kain, dan bengkel picu api membesar

Proses pemadaman yang dilakukan oleh relawan (dok. Istimewa)

Dari pantauan media ini di lokasi kejadian, kebakaran terjadi hampir memakan waktu 3 jam lamanya. Hal itu diakui Silvia, yang menyebut api sempat membesar karena terdapat gudang elpiji dan kain di sana. 

"Bahkan yang di depan belum padam karena di depannya bengkel, belakangnya gudang elpiji sempat beberapa kali meledak dan di sampingnya itu toko kain. Jadi agak lama," tuturnya.

2. Akses sempit dan dipenuhi masyarakat jadi kendala pemadaman

Lokasi kebakaran dipadati penduduk (dok. Istimewa)

Dalam peristiwa ini, BPBD Kota Balikpapan menurunkan 18 unit mobil pemadam kebakaran. Dibantu tambahan mobil pemadam dari Pertamina sebanyak satu unit dan water canon dari kepolisian.

"Juga semua unsur relawan turun semua berjibaku membantu proses pemadaman," ucapnya. 

Ia mengatakan, selama proses pemadaman berlangsung pihaknya sempat mengalami beberapa kendala. Mulai dari akses masuk hingga situasi lokasi yang padat penduduk. 

"Karena masyarakat terlalu antusias (berada di TKP), jalan juga sempit akhirnya sulit dilalui," kata dia. 

Baca Juga: Rencana Penataan Lajur Kiri di Turunan Simpang Muara Rapak Balikpapan

Berita Terkini Lainnya