TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Korban Laka Maut Mal Muara Rapak, M Yamin Akhirnya Meninggal Dunia

Sempat diamputasi, korban akan dimakamkan di NTB

Keluarga korban menunggu proses pemulangan jasad Muhammad Yamin (istimewa)

Balikpapan, IDN Times - Muhammad Yamin, salah seorang korban kecelakaan maut di tanjakan Mal Muara Rapak di Balikpapan akhirnya mengembuskan napas terakhir, Rabu (23/2/2022) pukul 02.30 Wita.  Selama sebulan lebih, korban sempat kritis dalam perawatan Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo pasca kecelakaan pada 21 Januari 2022 lalu. 

Almarhum dinyatakan meninggal usai kondisinya terus mengalami penurunan beberapa waktu belakangan ini. 

Hal itu diungkapkan oleh keluarganya, Erwin, saat ditemui di rumah sakit. Erwin membeberkan, Yamin juga sempat menjalani proses amputasi, dikarenakan kondisi tangan kanannya yang hancur. 

"Kesehatannya menurun terus, sempat amputasi lalu ada gulanya (diabetes) juga kata dokter, yang lainnya sih tidak ada," kata dia.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Tanjakan Mal Rapak Balikpapan

1. Sempat dirawat di ruang rawat inap dua hari

Ilustrasi korban tewas (IDN Times/ Mardya Shakti)

Selama di rumah sakit, Erwin mengungkapkan, jika Yamin menjalani rawat inap di ruang rawat selama dua hari. Karena kondisi yang tidak memungkinkan akhirnya Yamin kembali dipindahkan ke ICU, hingga di hari terakhirnya.

"Itu setelah operasi, sempat di ruang rawat inap. Tapi karena kondisinya menurun itu akhirnya dikembalikan ke ICU sampai meninggal," ucapnya.

Sementara itu, istri Yamin yang sempat menjalani perawatan di RSUD Gunung Malang menjalani perawatan dua minggu. Saat di rumah sakit terlihat istri Yamin yang duduk di kursi roda hanya bisa terdiam dengan tatapan kosong.

2. Dimakamkan di kampung halaman

Istri korban Muhammad Yamin saat ditemui Dirlantas Polda Kaltim dan Kepala Jasa Raharja Kaltimtara (istimewa)

Erwin juga mengatakan, sebelum meninggal almarhum sempat berpesan kepada keluarganya untuk menanyakan kepada anak istrinya yang masih ingin tinggal di sini atau kembali ke kampung halaman di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Jika anak dan istrinya ingin tinggal di sini, maka almarhum meminta untuk dimakamkan di sini. 

"Tetapi istrinya mau kembali ke kampungnya, jadi dimakamkan di sana (Bima, NTB)," tutur Erwin.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Kecelakaan Muara Rapak, Sopir Truk Pakai SIM Palsu

Berita Terkini Lainnya